Jumat, 22 November 2024

Presiden Perintahkan Menteri Pertanian Menggenjot Produktivitas Jagung Nasional

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian memberikan keterangan sesudah rapat kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/10/2021). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden RI menginstruksikan Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian segera meningkatkan produktivitas jagung nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Perintah itu disampaikan Presiden, siang hari ini, Rabu (6/10/2021), dalam Rapat Kabinet Terbatas membahas penguatan ekosistem pangan, di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam keterangan pers sesudah rapat, di Istana Kepresidenan Jakarta, Menteri Pertanian mengungkapkan ada tiga perintah khusus dari Presiden.

Perintah yang pertama, terkait budidaya jagung. Presiden menginginkan produktivitas jagung terus meningkat.

“Yang pertama terkait dengan budidaya. Bagaimana pengembangan jagung supaya produktivitasnya terus meningkat dan produksi nasionalnya sesuai dengan target yang dibutuhkan bahkan melampaui target,” ujarnya.

Yang kedua, Jokowi memerintahkan Syahrul menyiapkan sistem pengelolaan jagung mulai dari pemetikan sampai pengolahan pascapanen.

Perintah yang ketiga dari Presiden, Menteri Pertanian harus menyiapkan pasar untuk komoditas jagung.

“Jadi, tiga tahap itu yang betul-betul Bapak Presiden minta supaya semua menteri, lebih khusus saya sebagai Menteri Pertanian, akan main di budidaya dan bisa meningkatkan semua produktivitas jagung khususnya dalam menghadapi climate change, perubahan-perubahan anomali cuaca yang luar biasa baik secara nasional maupun global,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menteri Pertanian bilang, Presiden juga menginstruksikan supaya lahan-lahan pertanian yang belum tergarap di Papua Barat dimanfaatkan secara bertahap.

Presiden memberikan waktu satu bulan buat Syahrul beserta jajaran Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang ada di Bumi Cendrawasih sebagai penghasil jagung.

Berdasarkan data yang dipegang Presiden, dari seluas 11 ribu hektare lahan jagung yang ada di Papua Barat, baru sekitar 33 persen yang termanfaatkan dengan baik.

“Bapak Presiden minta supaya secara bertahap kami lihat apa-apa yang bisa diakukan di sana, lebih khusus untuk memanfaatkan lahan-lahan yang memang sangat realistis untuk ditananami, dan salah satu yang harus kami maksimalkan adalah jagung. Saya dikasih waktu satu bulan untuk melakukan itu,” tegasnya.

Untuk mencapai target itu, Kementerian Pertanian melaksanakan program pelatihan petani milenial di Papua Barat. Sekarang, kata Syahrul, ada sekitar 800 orang yang ikut pelatihan dari target sebanyak dua ribu petani milenial.

Kalau produksi jagung nasional sudah bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri atau bahkan lebih dari cukup, hasil produksi jagung akan diekspor ke luar negeri.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs