Jumat, 22 November 2024

Suroboyo Bus Pastikan Tak akan Gunakan Transaksi Tunai

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Suroboyo Bus. Foto‌: Instagram/suroboyobus

Pemerintah Kota Surabaya pastikan tidak akan menggunakan cara transaksi tunai sebagai sistem pembayaran penumpang yang menggunakan armada Suroboyo Bus.

Frankie Yuanus Kepala UPTD Pengelolaan Transportasi Umum (PTU) Dishub Surabaya mengatakan, langkah ini sebagai bentuk dukungan Pemkot Surabaya terhadap program Bank Indonesia (BI) tentang Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

“Non tunai semua. Kalau untuk tunai, kita enggak. Arahnya bukan ke sana. Untuk mendukung kebijakan BI lah,” kata Frankie kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (6/10/2021) saat ditanya soal kemungkinan sistem pembayaran tunai Suroboyo Bus.

Hingga saat ini, sistem pembayaran yang tersedia untuk calon penumpang armada Suroboyo Bus terdapat tiga pilihan. Pertama, bisa menggunakan sampah botol plastik. Kedua, pembayaran non tunai (elektronik) melalui scan QRIS yang terhubung dengan Gopay, OVO, serta berbagai aplikasi pembayaran non tunai lainnya. Ketiga, pembayaran tunai di tempat penukaran botol atau minimarket dengan sistem top-up.

Frankie mengatakan, sistem pembayaran non tunai akan terus dikembangkan agar lebih dapat diakses oleh masyarakat luas. Salah satunya dengan menggunakan kartu e-money dengan cara tapping (menempelkan kartu).

“Suroboyo Bus dulu hanya dengan sampah plastik bekas, itu nggak bayar, gratis sebenarnya. Ini kita gali lagi keinginan user seperti apa, dengan tapping kartu tol atau e-money misalnya itu kan lebih mudah lagi,” tambahnya.

Menurut penuturan Frankie, saat ini Suroboyo Bus sedang mengembangkan rute ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Surabaya. Rencana ini masih dalam proses pembahasan mengingat saat ini belum banyak transportasi umum yang melayani rute wisata.

Ia juga menegaskan, rencana tersebut tidak akan mengurangi jumlah armada yang sudah beroperasi saat ini.

“Sebenarnya tidak terbatas wisata, itu tambahan saja. Karena melihat user ini kepengen menuju ke lokasi dengan layanan transportasi yang baik karena belum ada yang menawarkan layanan serupa,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Frankie, 40 persen jumlah penumpang yang menggunakan Suroboyo Bus adalah para pekerja. Sisanya ada pelajar dan tujuan wisata. Sedangkan saat ini, Pemkot Surabaya memiliki 28 armada Suroboyo Bus. Sebanyak 20 di antaranya telah beroperasi dan 8 armada sisanya juga akan menyusul segera dioperasikan.

Sebanyak 20 armada yang beroperasi saat ini dikerahkan ke empat rute, antara lain rute Terminal Purabaya – Halte Rajawali (selatan – utara), rute Unesa Lidah Kulon – ITS (barat – timur), rute MERR – Gununganyar dan terakhir rute Terminal Intermoda Joyoboyo – Wiyung.

Ia mengatakan, saat ini jumlah penumpang Suroboyo Bus terus meningkat seiring diberlakukannya pelonggaran aktifitas di masa pandemi Covid-19.

“Pernah (jumlah penumpang) merosot tajam karena Covid-19 dan pembatasan penumpang. Ini sudah dilonggarkan dan trennya kembali positif lagi,” lanjutnya.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs