Chairul Anwar Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) mengatakan, pandemi menjadi masa breeding yang bagus untuk satwa.
“Karena satwa tidak terusik polusi suara sehingga perilakunya sangat ceria dan mentalnya bagus. Watusi dan Binturong kami sudah melahirkan,” kata Chairul kepada Radio Suara Surabaya di Hari Hewan Sedunia, Senin (4/10/2021).
Dia juga memastikan saat ini 2.157 ekor dari 217 spesies satwa di KBS dalam keadaan aman dan sehat untuk bertatap muka dengan pengunjung.
“Selama pandemi susah payah memperjuangkan satwa ini dipelihara sebaik mungkin dengan SOP yang ketat. Hampir setiap minggu tim kesehatan KBS lakukan identifikasi kesehatan satwa,” ujarnya.
KBS sebagai lembaga konservasi, kata Chairul, sudah lama mengikuti program penyelamatan satwa, terutama satwa liar.
KBS juga aktif dalam penyadartahuan masyarakat akan pentingnya upaya konservasi
Meski tutup karena pandemi, KBS tetap melakukan edukasi kepada siswa TK-SMA melalui kunjungan virtual.
“Besar sekali antusiasmenya. Salah satu sekolah di Surabaya bahkan peserta kunjungan virtualnya sampai 450 peserta,” kata Chairul.
Chairul meyakini, belum ada lembaga konservasi di Indonesia yang bisa mengembangbiakkan komodo seperti KBS.
“Komodo satwa yang paling tinggi statusnya. Bahkan kalau akan terjadi tukar menukar harus melalui izin presiden.”
Saat ini koleksi komodo KBS mencapai 108 ekor dengan usia bervariasi. Ke depan, KBS ingin punya Taman Komodo. Destinasi wisata khusus terkait bagaimana komodo dapat berkembang biak dengan baik.(iss/rst)