Andrey Noorman Head of Artist & Repertoire Sony Music Entertainment Indonesia mengakui, pandemi menjadi salah satu faktor yang membidani lahirnya tren dan genre baru di Industri musik Indonesia.
“Sekarang trennya beragam sekali. Ada pop, orang bilang pop senja, pop rebahan. Yang jelas itu jadi salah satu dampak pandemi. Ya karena orang lebih banyak stay di rumah, enggak tahu mau ngapain, jadi ya sudah (buat karya musik),” kata Andrey seperti dikuti Antara, Jumat (1/10/2021).
Andrey juga menambahkan, saat ini masyarakat memiliki peluang yang besar untuk membuat sebuah lagu maupun musik.
“Terus terang kalau dilihat tren musik, semua orang sekarang sudah bisa membuat musiknya sendiri di rumah. Everybody can be a star, can be a musician karena kemudahan mengakses alat atau kemudahan mengakses pelajaran. Tools-nya sudah banyak sekali,” katanya.
Meski saat ini banyak genre-genre baru yang lahir di Industri, Andrey menjelaskan bahwa genre musik pop masih memiliki banyak peminat sehingga masih mendominasi di Industri musik Indonesia.
“Secara garis besar kalau di lihat mungkin pop masih tetap dominan ya, tapi cenderung orang pilih itu biasanya figur, single, dan song writer,” kata Andrey.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa penamaan pada suatu genre juga bersifat dinamis di masa pandemi ini.
“Tren genre konvensional yang secara musikal pada era saat ini hanya labeling pada suatu penamaan. Kadang juga kita engga tau ini mau bikin genre apa terus tiba-tiba jadinya ini, ya sudah kita kasih nama ini saja,” ujarnya. (ant/wld/den)