Jumat, 22 November 2024

Teknisi Bank Darah Masih Dibutuhkan di Indonesia

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Penyerahan piagam pada lulusan TBD Fikes Unitomo dari Pengurus PMI Kota Surabaya. Foto: humas Unitomo

Tri Siswanto Wakil Ketua I PMI Kota Surabaya mengatakan, kebutuhan tenaga kesehatan pelayanan darah di Indonesia masih sangat besar. Terutama tenaga pelayanan yang linier di bidang teknologi bank darah.

Dia menegaskan, pelayanan darah menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam hal pengelolaan hasil donor darah. Tapi sebaliknya, ketersediaan program studi Teknologi Bank Darah di Indonesia hanya ada di sejumlah kecil kampus.

Sementara, sebagaimana amanat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 83 Tahun 2014, pemerintah mensyaratkan bahwa tenaga kesehatan pelayanan darah minimal harus lulusan Diploma 3 (D-3).

Selama ini, kampus-kampus yang menyediakan Prodi Teknologi Bank Darah hanya ada di tiga daerah. Yakni di Jakarta, Yogyakarta, dan Solo.

Surabaya menjadi kota keempat diwakili Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unitomo dengan prodi spesifik yang mencetak tenaga kesehatan pelayanan darah yang profesional dan berkompeten.

“Unitomo tahun ini berhasil menyediakan tenaga-tenaga teknis pelayanan darah itu, dan beberapa dari mereka sudah kami rekrut sebagai petugas di UTD (Unit Transfusi darah) dan UDD (Unit Donor Darah) PMI Surabaya,” ujarnya.

Sebagian lainnya, kata Siswanto, PMI juga sudah merekomendasikan mereka untuk ditempatkan di sejumlah Wilayah PMI seperti di Gresik dan Sidoarjo.

Tri Siswanto menyatakan itu saat menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah lulusan Prodi D-3 Teknologi Bank Daerah (TBD) Fikes Unitomo, Jumat (1/10/2021).

Ada sebanyak 97 lulusan Prodi itu di Unitomo yang dilantik dan diambil sumpah jabatan sebagai lulusan ahli madya Teknisi Bank Darah dan sebagian di antara mereka sudah bekerja di sejumlah daerah di Indonesia.

Miftahul Khoiroh Dekan Fikes Unitomo mengatakan, ini adalah kali pertama Fikes Unitomo membuktikan keberhasilannya melahirkan para lulusan ahli madya Teknisi Bank Darah.

“Kami ingat pada 2016 silam ketika kami ditantang PMI Surabaya untuk bekerja sama membuka prodi Teknologi Bank Darah karena saat itu Indonesia sedang krisis tenaga ahli pelayanan bank darah. Syukur Alhamdulillah, hari ini kami menjawab tantangan itu,” ujarnya.

Dia mengatakan, hampir semua ahli madya lulusan prodi D-3 TBD Unitomo itu sudah terserap sebagai ASN sesuai bidangnya. Baik di Unit Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) dan beberapa unit pelayanan PMI di seluruh Indonesia.

“Yang membanggakan lagi, seluruh lulusan TBD Fikes Unitomo ini berasal dari berbagai daerah. Baik dari Aceh sampai Papua dan Alhamdulilllah mereka diterima bekerja sesuai kompetensi mereka di BDRS asal daerah mereka,” kata Miftah.

Karena sebagian sudah bekerja di luar Surabaya, pelantikan dan pengambilan sumpah secara simbolis itu digelar secara hybrid dengan tanpa mengurangi makna prosesi, meskipun hanya diwakili oleh 20 lulusan TBD yang hadir secara langsung.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada lulusan TBD yang berhalangan hadir karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Sekarang melalui aplikasi Zoom mereka tetap hadir sebagai partisipan dengan antusias dan hikmat,” kata Miftah.(tok/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs