Panen jagung di Jawa Timur melimpah. Salah satu faktor yang mendorong lancarnya panen jagung tahun ini adalah harganya yang normal dan adanya perbaikan irigasi.
Sejumlah petani menyatakan itu. Salah satunya Gayuh Satria Petani Jagung di Desa Kunti, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.
Menurutnya, panen jagung pada 2021 ini mencapai sekitar 5 ton, hampir sama dengan 2020 lalu. Dia menanam jagungnya di lahan seluas setengah hektare.
“Tahun ini hasilnya hampir sama dengan tahun lalu. Tahun ini lebih enak, karena kondisi cuaca mendukung. Kemudian harga jagung normal di kisaran Rp5.000 per kilogram,” kata Gayuh.
Dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (1/10/2021), Gayuh mengatakan, faktor lain yang mendukung adalah perbaikan saluran irigasi dari pemerintah.
Menurutnya, para petani sebelumnya mengandalkan air hujan bahkan membeli air dari sumur warga setempat.
“Tentu menambah biaya produksi, cost-nya mahal. Dengan irigasi ini sangat membantu. Kami harap pemerintah terus menggencarkan bantuan kepada petani, baik itu irigasi, alsintan, dan program lainnya yang pro wong cilik,” katanya.
Nurul Hidayati, petani jagung di Desa Singogalih, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, mengaku senang dapat bantuan irigasi dari Kementan.
“Karena irigasi dari pemerintah ini cukup membantu petani. Pengairan di lahan jadi bagus, berdampak pada hasil panen,” kata Nurul kepada media melalui sambungan seluler, Kamis (30/9/2021).
Nurul mengaku menanam jagung di lahan seluas sekitar 1 hektare dengan hasil panen tahun ini mencapai 11 ton lebih. Meningkat dari tahun 2020 lalu yang sekitar 9 ton.
Selain melimpah, Nurul sumringah karena harga jual jagung di kalangan petani masih normal kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per Kilogram.
Harga itu sedikit lebih rendah dibandingkan bulan lalu, yakni di kisaran Rp3.000 per kilogram. “Alhamdulillah sekarang harganya normal di kisaran Rp 5.000 per kilogram,” ujarnya.
Menurut Nurul, saat ini di desanya masih banyak petani jagung yang menanam. Ada pun luas areal penanaman jagung di desa itu sekitar 100 hektare.
Di lahan itu juga ditanam komoditas lainnya, seperti cabai, tomat, dan sayur. Banyak petani yang berharap pemerintah mendukung petani jagung di daerah dengan berbagai bantuan yang ada. Baik pupuk bersubsidi, alsintan, irigasi, dan lainnya.
“Harapan kita bantuan dari pusat bisa menyentuh petani di daerah secara merata, ini penting agar hasil panen bisa lebih produktif lagi,” ujarnya.(den)