Jumat, 22 November 2024

BPS: Penurunan Harga Telur Ayam Memicu Deflasi pada September 2021

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan harga telur ayam ras menjadi salah satu pemicu deflasi sebesar 0,04 persen pada September 2021.

“Penyebab deflasi dipengaruhi oleh penurunan harga di kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu telur ayam ras yang memberikan andil 0,07 persen,” kata Margo Yuwono Kepala BPS di Jakarta, Jumat (1/10/2021).

Ia memaparkan komoditas lain yang ikut mengalami penurunan harga di kelompok bahan makanan adalah cabai rawit dan bawang merah yang masing-masing memberikan andil 0,03 persen.

“Namun, terdapat komoditas bahan makanan yang menghambat deflasi seperti minyak goreng yang menyumbang inflasi 0,02 persen,” katanya seperti dilansir Antara.

Secara keseluruhan, kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran yang dominan menyumbang deflasi karena tercatat deflasi 0,47 persen dengan andil mencapai 0,12 persen.

Kelompok lainnya yang ikut mengalami deflasi adalah informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, meski andil terhadap penghitungan inflasi sangat kecil.

Kelompok yang menekan deflasi dan masih menyumbang inflasi antara lain pakaian dan alas kaki 0,27 persen, penyediaan makanan minuman/restoran 0,25 persen dan pendidikan 0,10 persen.

Sementara itu, dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 56 kota tercatat deflasi dan hanya 34 kota yang mengalami inflasi pada September 2021.

Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,90 persen dan deflasi terendah terjadi di Palu sebesar 0,01 persen.

“Penyebab deflasi tinggi di Gorontalo adalah cabai rawit yang memberikan andil 0,47 persen, ikan tuna 0,13 persen dan ikan layang 0,11 persen,” kata Margo.

Inflasi tertinggi pada periode ini terjadi di Pangkalpinang sebesar 0,60 persen dan inflasi terendah terjadi di Surakarta sebesar 0,01 persen.(ant/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs