Sabtu, 23 November 2024

Ketua DPD RI Ingatkan Bahaya Eksploitasi Bayi dengan Alasan Ekonomi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPD RI. Foto: Istimewa

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPD RI mengingatkan kepada orang tua bahayanya mengeksploitasi anak dengan alasan kepentingan ekonomi.

Menurut LaNyalla, eksploitasi akan berdampak buruk pada fisik dan psikologis anak.

Hal iru dia sampaikan menanggapi eksploitasi anak usia 10 bulan yang dijadikan manusia silver seperti foto viral di kawasan SPBU Parakan, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

“Saya meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel untuk mengungkap foto viral di media sosial yang memperlihatkan bayi laki-laki berusia 10 bulan dicat silver seluruh wajahnya,” ujar LaNyalla, dalam keterangannya, Minggu (26/9/2021).

Senator asal Jawa Timur itu menilai hal tersebut tentu akan berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak yang masih bayi.

Dia meminta agar hal itu diselidiki dan dilakukan advokasi, karena bentuk-bentuk eksploitasi anak untuk mencari nafkah, dalam bentuk apapun, tidak diperbolehkan dan melanggar hak-hak anak.

“Apapun alasannya, tindakan tersebut masuk sebagai kategori eksploitasi anak dan jelas melanggar hak-hak mereka. Saya minta hal ini agar diselidiki dan diadvokasi,” pinta LaNyalla.

Menurut LaNyalla, kulit bayi yang dicat silver sangat membahayakan, karena bayi tidak dimandikan dan kotor.

Hal itu bisa menyebabkan penyakit kulit dan penyakit lainnya seperti gangguan saluran nafas atau paru-paru karena terkena debu serta dampak negatif lainnya.

LaNyalla mengingatkan agar (DPMP3AKB) mengambil langkah-langkah kongkret agar menekan angka eksploitasi anak terutama anak balita yang sudah lama marak.

“Ini akan membahayakan generasi yang akan datang baik secara sosial, psikologis dan juga psikis,” katanya.

Di sisi lain, LaNyalla juga meminta agar akar persoalan dari hal tersebut segera dituntaskan.

Dia melihat faktor ekonomi menjadi dasar orang tua nekat mengeksploitasi anak-anak mereka. Di mata LaNyalla, pundi-pundi uang yang didapat dengan mengeksploitasi anak tidak sebanding dengan masa depan mereka yang gemilang.

“Permasalahan ekonomi perlu segera diselesaikan oleh dinas sosial agar tidak melakukan eksploitasi anak demi mendapat belas kasihan memberi uang receh, tetapi kesehatan anak menjadi korban dan berdampak lebih besar bagi masa depan anak,” tutur dia.(faz/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs