Jumat, 27 September 2024

Jokowi Sampaikan Pandangan Indonesia Mengenai Empat Persoalan Global dalam Sidang Umum PBB

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI, Rabu (22/9/2021) malam, menyampaikan pidato secara virtual dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden RI, Rabu (22/9/2021) malam, menyampaikan pidato secara virtual dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Di forum internasional itu, Jokowi menyampaikan pandangannya mengenai empat persoalan, yaitu penanganan pandemi, pemulihan perekonomian global, ketahanan iklim, dan perdamaian dalam keberagaman.

Terkait penanganan pandemi Covid-19, Presiden RI mengatakan kemampuan dan kecepatan penanganan tiap-tiap negara termasuk pelaksanaan vaksinasi, sangat timpang.

Padahal, lanjut Jokowi, semua negara sadar kalau dalam penanganan pandemi harus dilakukan bersama-sama. Istilahnya; No one is safe until everyone is.

Presiden RI mengajak semua negara melakukan langkah nyata mengatasi politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin.

“Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal-hal ini harus bisa kita selesaikan dengan langkah-langkah nyata,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi menyerukan kepada seluruh negara untuk menata ulang sistem ketahanan kesehatan global.

Menurutnya, perlu mekanisme baru untuk penggalangan sumber daya kesehatan global, baik pendanaan, vaksin, obat-obatan, alat-alat kesehatan, dan tenaga kesehatan secara cepat dan merata ke seluruh negara.

Jokowi menyatakan, perlu standardisasi protokol kesehatan global dalam aktivitas lintas batas negara, misalnya terkait kriteria vaksinasi, hasil tes, maupun status kesehatan lainnya.

Mengenai pemulihan perekonomian global, Presiden RI menilai hal itu cuma bisa terwujud kalau pandemi terkendali, dan adanya kerja sama yang baik antarnegara.

Indonesia dan negara berkembang lainnya, lanjut Jokowi, membuka pintu seluas-luasnya untuk investasi yang membuka banyak kesempatan kerja, transfer teknologi, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Soal iklim, Presiden RI menyampaikan Indonesia berkomitmen memberlakukan pembangunan rendah karbon, serta penerapan teknologi hijau.

Dia berharap, negara-negara berkembang ikut dilibatkan dalam proses transformasi energi dan teknologi supaya bisa menjadi produsen.

Kata Jokowi, pandemi Covid-19 mengajarkan tentang pentingnya penyebaran sentra produksi kebutuhan vaksin di banyak negara.

Kemudian, terkait perdamaian global, Presiden menyerukan supaya negara-negara di dunia serius melawan intoleransi, konflik, terorisme dan perang.

Menurut Presiden RI, perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan dan kelompok minoritas harus ditegakkan.

Lebih lanjut, Jokowi mendorong semua negara berperan mengeliminir potensi praktik kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afganistan, mewujudkan kemerdekaan Palestina, serta membantu menyelesaikan krisis politik di Myanmar.(rid/dfn/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Jumat, 27 September 2024
30o
Kurs