Turnamen Esport khusus pelajar SMA digelar Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur melalui Bidang Pembinaan SMA bersama Pengprov ESports Indonesia (ESI) Jawa Timur.
Wahid Wahyudi Kepala Dindik Jatim menjelaskan, saat ini game online merupakan cabang olahraga yang sudah diakui di level internasional. Cabang olahraga ini dipertandingkan di Asian Games 2018 sebagai cabang olahraga eksibisi. Selain itu pada SEA Games 2019 tim Indonesia berhasil meraih perak di nomor Mobile Legends: Bang Bang.
“Atas dasar itu, Dispendik Jatim turut berupaya mendorong pertumbuhan olahraga dan kami sengaja melibatkan sekolah untuk ikut aktif mendukung pendidikan olahraga,” kata Wahid saat menggelar konferensi pers di kantor Dindik Jatim, Selasa (21/9/2021).
Dia menjelaskan bahwa selama ini banyak kesan negatif terhadap Esports. Padahal, olahraga itu memiliki manfaat yang cukup banyak. Esports mendorong kemampuan koginitif anak sekolah. “Esports juga melatih memori dan mendorong pelajar berpikir kritis,” papar Wahid.
Ditambahkan Daniel Agung Ketua Harian Pengprov ESI Jatim, ajang yang melibatkan SMA negeri dan swasta di Jatim itu diikuti oleh 2.490 peserta yang terbagi atas 498 tim. Mengusung tema Spirit of East Java, cabang game yang dipilih adalah Mobile Legend.
“Mobile Legend merupakan game yang bersifat kompetitif dan kerap dipertandingkan oleh pemerintah. Misalnya lewat tajuk Piala Presiden dan Piala Menpora. Mobile Legend juga menjadi salah satu game dengan penonton teramai dan terheboh,” paparnya.
Game online, ujarnya, kerap dipandang sebelah mata. Bahkan dianggap merugikan generasi muda. Padahal, jelas Daniel, dari sudut pandang yang lain, game online yang diakomodasi dan difasilitasi dengan baik mampu memberikan manfaat positif kepada generasi muda. “Di antaranya, meningkatkan kemampuan pelajar di bidang science, technology, engineering, dan mathematics (STEM),” tuturnya.
Selain itu, Esports juga mendidik para pemainnya dalam meningkatkan fokus, membuat strategi, meningkatkan kreativitas, hingga menjadi decision maker alias pengambil keputusan. Tidak kalah penting, ajang Esports yang umumnya dilaksanakan secara berkelompok, juga mampu mengasah kekompakan dan kerjasama tim.
“Dari sinilah diharapkan tumbuh bibit-bibit muda atlet Esports profesional dari Jawa Timur,” terangnya.
Sementara itu, East Java Student Championship 2021 digelar melalui beberapa tahap. Laga penyisihan secara online berlangsung pada 24-26 September. Sedangkan grand final dilaksanakan secara offline pada 9 Oktober 2021. Kompetisi yang didukung PLN, Pelindo III, dan Bank Jatim memperebutkan total hadiah Rp25 juta.(man/dfn/ipg)