Jumat, 22 November 2024

Aspirasi Anak dan Pentingnya Peran Orang Tua Soal Aktivitas di Mal

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Bianca (7 tahun) seorang anak yang tinggal di kawasan Darmo, Surabaya, mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (21/9/2021).

Dia merespons topik anak di bawah 12 tahun boleh masuk mal yang sedang dibahas dalam Program Wawasan, Selasa (21/9/2021).

“Terakhir ke mal 2020. Sudah kangen ke mall lagi. Kalau ke mal, ya, biasanya ke tempat mainan anak-anak. Timezone itu,” ujarnya.

Bianca mengaku tetap takut dengan pandemi yang belum berakhir. Tapi dia tetap meyakinkan, sebenarnya dia kepengen banget.

“Pokoknya kalau ke mal, tetap protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” katanya.

Dengan nada yang sangat percaya diri Bianca menceritakan bagaimana keinginannya ke mal ternyata bertentangan dengan ayah ibunya.

“Tapi ayah sama ibu yang enggak setuju. Ya, enggak setuju ke mall. Aku pengen,” ujarnya.

Mohammad Reza, dosen PG PAUD Universitas Negeri Surabaya berpendapat, seharusnya ada skala prioritas.

Terutama di tempat-tempat yang bisa diakses anak di masa pandemi seperti saat ini.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka yang sudah dimulai adalah sesuatu yang penting.

“Pembelajaran tatap muka dengan guru penting untuk pendidikan di luar kognitif seperti sosial emosional, agama moral, termasuk interaksi dengan teman,” ujarnya.

Sedangkan untuk anak di bawah 12 tahun masuk ke pusat perbelanjaan atau mal, kata Reza, harus didampingi orang tua. Karena kesehatan anak tanggung jawab orang tua.

“Anak usia di bawah 12 tahun belum vaksin dan mereka termasuk rentan. Orang tua harus tetap berhati-hati, tidak membebaskan anak di mal, dan membatasi aktivitas anak di mal dengan mendampingi,” kata Reza.

Pendampingan orang tua agar anak disiplin protokol kesehatan, tetap dibutuhkan meski setahun setengah ini anak-anak sudah sangat terbiasa dengan protokol kesehatan.

Khusus untuk anak usia sepuluh tahun, karena sudah masuk usia praremaja, kata Reza, bisa mulai diminta bertanggungjawab untuk kesehatannya sendiri.

Orang tua bisa mulai memberi kepercayaan, walaupun itu sangat kecil, tapi tetap dalam kontrol orang tua karena tanggung jawab ada pada orang tua.(iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs