Reza Pamungkas Tecnical Consultant Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dari Independent Indonesia Network, yang menangani semua kegiatan upacara atau seremoni di empat klaster PON XX Papua mengatakan, setidaknya ada lebih dari 3.000 orang yang terlibat mempersiapkan upacara utama PON XX Papua itu.
“Opening ceremony ini, untuk penari saja sudah lebih dari 1.000-an orang yang terlibat. Sementara untuk tim pekerja, ada lebih dari 800 orang, itu untuk tim dari lokal Papua saja,” ujarnya ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (18/9/2021).
“Belum lagi tim inti pekerja. Ada lebih dari 800 orang. Belum lagi tim ahli yang terbiasa di event, itu kami ambil dari luar Papua. Baik dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Itu kurang lebih 500-an orang. Jadi di atas 3.000 orang yang menggarap opening-closing ceremony saja. Belum termasuk untuk kegiatan lain,” katanya.
Reza mengatakan, gebyar pelaksanaan PON Papua sebenarnya sudah berlangsung sejak Agustus lalu. Ada sejumlah kegiatan yang sudah berlangsung di beberapa kota dan kabupaten di Jayapura. Termasuk di Merauke dan Timika.
“Itu bentuknya kayak konser atau festival, melibatkan ribuan orang. Misinya untuk menyosialisasikan kegiatan dan kesiapan PON ini. Jadi itu termasuk konser pertama di Indonesia di masa pandemi ini. Konser terbuka. Ada Kotak (band), Rio Febrian (penyanyi) dan lain-lain. Sekarang sedang di Timika sampai Mimika,” katanya.
Reza yang sudah secara intens menyiapkan setiap seremoni di empat klaster PON XX Papua selama dua bulan itu mengaku sedang fokus mempersiapkan pembukaan PON. Mulai dari Mulai kirab Api PON, opening dan closing ceremony, pengalungan medali, dan lain sebagainya.
“Yang sekarang sedang persiapan opening. Saya sudah melakukan perencanaan ini sejak 2018 lalu. Untuk pembukaan, sekarang semua sudah set up, sudah masuk ke lapangan semua. Persiapan bisa dibilang sudah di atas 50 persen lah. Termasuk proses latihan, rehearsal penari dan sebagainya. Semua di atas 50 persen,” ujarnya.
Sesuai dengan jadwal, kata Reza, rangkaian pembukaan PON itu akan dimulai dari Kirab Api Abadi PON melewati enam sampai tujuh kota di Papua. Dimulai dari Pengambilan Api Abadi PON pada 27 September di Sorong, kemudian kirab yang berlangsung setiap hari ke Biak, Timika, Merauke, juga Wamena.
Kirab Api PON yang juga akan melibatkan ribuan orang diamankan oleh jajaran TNI dan POlri itu akan berakhir di Jayapura, tepatnya di Stadion Lukas Enembe. Stadion baru yang khusus dibangun untuk PON XX ini. Di stadion itulah berlangsung Opening Ceremony di Jayapura yang rencananya akan digelar pada 2 Oktober mendatang.
“Sebelum itu, kami sekarang sedang melakukan penyambutan atlet. Ada jamuan makan malam untuk kontingen, dan sebagainya,” ujar Reza.
Dia mengatakan, panitia seremoni PON XX Papua mengusung satu tema besar yang menggambarkan semangat yang akan ditampilkan dalam setiap upacara. Tema itu dia sebut Papua Pemersatu Nusantara.
“Bukan berarti Nusantara saat ini terpecah-pecah, ya. Tapi dari berbagai peristiwa yang tidak bisa kita lalui bersama akibat pembatasan aktivitas ini, akhirnya kita akan kembali bersatu. Start dari Papua, dari timur ke barat, untuk menghidupkan kembali kehidupan normal kita setelah Covid-19,” kata Reza. “Kami akan mengangkat berbagai topik budaya, kebersamaan, kehangatan dan lain sebagainya.”(den)