Sabtu, 23 November 2024

Presiden Dapat Undangan Terbatas dari Presiden AS Bahas Isu Energi dan Perubahan Iklim

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden mengikuti Mahor of Economies on Energy and Climate 2021 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021) malam. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, Jumat (17/9/2021) malam, menjadi satu dari sepuluh kepala negara atau kepala pemerintahan yang mengikuti Major of Economies on Energy and Climate 2021, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Presiden RI mengikuti forum berisi negara-negara yang fokus membahas isu energi dan perubahan iklim.

“Presiden Amerika, Joe Biden, telah mengundang sejumlah negara-negara utama untuk hadir pada pertemuan ini. Pada kesempatan malam ini, Bapak Presiden Jokowi salah seorang dari 10 kepala pemerintahan lainnya yang hadir dan berbicara dalam pertemuan melalui virtual setting,” ujar Mahendra Siregar Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) seusai mendampingi Presiden dalam acara tersebut.

Selain 10 kepala pemerintahan, lanjut Mahendra, ada juga Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, serta Sekretaris Jenderal PBB.

Pertemuan Major Economies Forum bertujuan menggalang kerja sama negara-negara utama untuk mewujudkan ambisi atau target dari pertemuan Conference of Parties (COP26) di Glasgow bulan November mendatang.

Menurut Wamenlu, tujuan secara spesifik adalah memastikan perubahan suhu dunia tidak melebihi satu setengah derajat Celsius.

Dalam konteks tersebut, yang menjadi fokus utama adalah penyampaian Nationally Determined Contribution (NDC), yaitu komitmen masing-masing negara yang disampaikan dalam kerangka rencana program dan tujuan untuk mengatasi perubahan iklim.

“Secara khusus, sesuai dengan fokus dari pertemuan malam ini adalah terkait dengan transisi ke energi baru dan terbarukan,” imbuh Mahendra.

Selain itu, Presiden Biden juga mengundang para peserta pertemuan untuk mendukung global methane pledge, yaitu kesepakatan untuk mengatasi emisi yang disebabkan oleh gas metan.

“Terkait global methane pledge yang merupakan usulan dan permintaan dukungan dari Presiden Biden, Bapak Presiden Jokowi menyampaikan secara umum mendukung langkah tadi dengan menyarankan agar seluruh prosesnya dilakukan secara terbuka melalui mekanisme yang transparan dan bersifat partisipatif. Dalam konteks Indonesia sendiri, penurunan gas metan sudah didukung di dalam NDC Indonesia yang juga sudah diupdate dan disampaikan kepada PBB atau UNFCCC,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Siti Nurbaya Bakar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.(rid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs