Jumat, 22 November 2024

Wapres Tegaskan PTM Terbatas Penting untuk Antisipasi Dampak Negatif Pelajar

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Ma’ruf Amin Wapres RI menyampaikan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sangat penting dilakukan karena tidak optimalnya pembelajaran jarak jauh.

Hal ini disampaikan Wapres saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 19 Balaraja, Kabupaten Tangerang, dan pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang, Kamis (16/9/2021).

Ma’ruf mengaku mendapat informasi kalau pendidikan secara daring tidak optimal, apalagi kalau jaringan internetnya lemah, sehingga para siswa tidak bisa belajar.

“Menurut informasi yang kita peroleh, memang pendidikan melalui daring itu tidak optimal. Jadi sangat kurang, apalagi kalau daerahnya internetnya tidak tertangkap, lemah. Mereka sebenarnya tidak belajar. Bukan lagi belajar daring, tapi tidak belajar,” tutur Wapres.

Karena itu, kata Wapres, pemerintah berupaya agar pembelajaran tatap muka mulai dapat dilaksanakan di berbagai daerah untuk mengantisipasi dampak negatif di di kalangan pelajar.

“Karena itu, PTM terbatas targetnya ingin kita percepat. Maka vaksinasi di kalangan guru-guru dan pelajar jadi sesuatu yang harus diprioritaskan,” ungkap Wapres.

Senada dengan Wapres, Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek juga meminta agar pelaksanaan PTM terbatas menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Yang terpenting, saya mohon agar Bapak dan Ibu memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan warga sekolah. Dimulai saat sebelum berangkat ke sekolah, dalam perjalanan, saat mengikuti pembelajaran di dalam sekolah, serta saat perjalanan kembali ke rumah,” ujar Nadiem saat mendampingi Wapres.

Lebih lanjut, Nadiem mengingatkan bilamana ada kasus positif di sekolah, maka PTM terbatas segera dihentikan. Kemudian, sekolah berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat untuk melakukan desinfeksi dan prosedur tes, pelacakan, dan perawatan pada warga sekolah yang sakit.

“Pembelajaran tatap muka terbatas dapat dimulai kembali setelah dipastikan kondisi sudah terkendali,” ujarnya.

Ditambahkan Mendikbudristek, saat ini diperlukan kesadaran dan gotong royong untuk menekan laju virus Covid-19 serta memastikan anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pembelajaran yang berkualitas.

“Keduanya adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Turut hadir dalam peninjauan PTM terbatas bersama Wapres RI, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, dan Bupati Tangerang Zaki Iskandar.

Usai meninjau PTM terbatas, Wapres bersama rombongan meninjau vaksinasi di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang. Vaksinasi dilakukan di tiga lokasi, yaitu gedung olah raga (GOR) Tanara untuk vaksinasi santri putra, Aula Putri untuk vaksinasi santri putri, dan Aula Utama untuk vaksinasi masyarakat umum.

Dalam kesempatan telekonferensi bersama media di GOR, Mendikbudristek menegaskan vaksinasi bukan menjadi kriteria untuk PTM terbatas. Namun, bagi sekolah yang guru dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi dua dosis, wajib untuk memberikan opsi PTM terbatas.

“Jadi, itu menjadi dasar kebijakan pemerintah pusat, vaksinasi bukan menjadi kriteria untuk tatap muka. Tapi malah kalau sekolahnya semua guru sudah lengkap divaksinasi dia wajib melakukan tatap muka. Jadi sekali lagi, vaksinasi yang mengejar tatap muka terbatas, bukan sebaliknya,” jelas Nadiem.(faz/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs