Jumat, 22 November 2024

Ekspor Indonesia Capai Rekor Tertinggi karena Peran IKM

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Santri di Pesantren Darul Hikmah yang menjahit. Foto: Istimewa

Airlangga Hartarto Menko Perekonomian menjelaskan, nilai ekspor Indonesia terakselerasi positif.

Pada periode Agustus 2021, nilai ekspor mencapai 21,42 miliar Dolar AS atau naik 20,95 persen daripada ekspor Juli dan naik 64,10 persen dari Agustus 2020.

Menurut Airlangga, nilai ekspor itu sekaligus tercatat sebagai rekor baru bagi ekspor Indonesia setelah Agustus 2011 sebesar 18,60 miliar Dolar AS.

“Pencapaian ini mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut sejalan pemulihan permintaan global,” kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (16/9/2021)

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan ekspor Agustus disebabkan meningkatnya ekspor non migas 21,75 persen dari 16.720,6 juta Dolar AS menjadi 20.356,7 juta Dolar AS.

Ekspor non migas memegang peranan 94,45 persen terhadap total ekspor Januari-Agustus 2021.

Peningkatan terbesar sektor nonmigas Agustus 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 1.544,8 juta Dolar AS, merujuk pada sektor ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Agustus 2021 yang naik 34,12 persen dari periode yang sama 2020.

“Performa positif ekspor Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai pihak, termasuk kontribusi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang mampu bertahan di tengah gejolak pandemi Covid-19,” jelas Airlangga.

Hal ini dibuktikan dengan kenaikan dua komoditas ekspor industri pengolahan yang berbasis pada sektor IKM, yakni ekspor kayu dan barang dari kayu mampu mencapai 2,55 miliar Dolar AS dan furnitur mencapai 1,63 miliar Dolar AS.

Kedua komoditas itu, kata Airlangga, bahkan termasuk dalam 20 kontributor utama ekspor Indonesia sepanjang 2021.

Airlangga juga mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk menjaga performa ekspor Indonesia.

Salah satunya melalui sinergi lintas Kementerian/Lembaga dalam rangka meningkatkan daya saing IKM berorientasi ekspor melalui asistensi dan fasilitas fiskal.

Selain itu juga peningkatan daya saing, pengembangan pangsa pasar, pembiayaan ekspor, serta penyediaan akses dan sistem informasi IKM berorientasi ekspor.

“Pemerintah bersama seluruh stakeholder terus berupaya menyusun berbagai program dan insentif yang relevan pada seluruh komoditas IKM berbasis ekspor. Dengan demikian, seluruh IKM yang bergerak di berbagai sektor dapat terus berkontribusi dalam menopang ekspor Indonesia secara keseluruhan,” kata Airlangga.(faz/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs