Ketua DPD RI Sambut Baik Keberhasilan Tiga Kabupaten di Jawa Timur Mencapai Status Level 1 PPKM

LaNyalla Mattalitti Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengapresiasi kerja sama antara pemerintah daerah dengan TNI, Polri, serta berbagai elemen masyarakat di Jawa Timur, dalam menangani pandemi Covid-19.

Dengan kerja sama yang baik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Pasuruan, mampu menekan penyebaran Covid-19, dan sekarang menerapkan PPKM Level 1.

Data tersebut hasil asesmen situasi Covid-19 yang dirilis Kementerian Kesehatan hari Jumat (10/9/2021).

“Keberhasilan menurunkan level PPKM hingga menjadi level 1 patut mendapat apresiasi. Upaya menurunkan dan mengendalikan mobilitas masyarakat dari penularan Covid-19 berhasil berkat kerja bersama semua pihak,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya, Sabtu (11/9/2021).

Walau sudah berhasil menurunkan angka kasus infeksi Virus Corona, LaNyalla mengingatkan unsur pemerintah dan masyarakat Jawa Timur tetap waspada, jangan euforia atau senang berlebihan.

Apalagi, Virus Corona bisa bermutasi menjadi varian baru yang lebih gampang menular,  bahkan bisa lebih berbahaya dibandingkan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, China.

Untuk mencegah lonjakan kasus, mantan Ketua Umum PSSI itu mengimbau masyarakat disiplin protokol kesehatan, dan segera vaksinasi begitu mendapat kesempatan.

“Apalagi kini sudah muncul varian baru Mu Covid-19. Jadi, masyarakat harus tetap waspada dan terapkan protokol kesehatan yang ketat serta mengikuti program vaksinasi,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dipegang LaNyalla, masih ada 19 daerah di Jawa Timur yang menerapkan PPKM Level 2, dan 16 daerah kabupaten/kota yang berstatus PPKM Level 3.

Supaya wabah Virus Corona benar-benar terkendali, LaNyalla mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus bekerja keras menjadikan seluruh daerah zona hijau atau bebas Covid-19.

“Melalui kerja sama dan kedisiplinan semua unsur masyarakat, sata optimistis Indonesia mampu mengalahkan serangan wabah Covid-19 dan kembali hidup normal. Kita harus belajar dari peristiwa yang lalu. Jangan sampai lengah dan terlalu longgar,” pungkasnya.(rid/den)