Dies Natalis ke-61 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyoroti nilai Advancing Humanity atau memajukan kemanusiaan, sebagaimana slogan ITS.
Advancing Humanity itu mewakili komitmen ITS untuk terus berkontribusi memajukan derajat kehidupan dan peradaban manusia melalui pengembangan sains, teknologi, dan inovasi.
Pembukaan Dies Natalis ke-61 ITS itu digelar hybrid dari Gedung Rektorat ITS, Jumat (10/9/2021), diisi pembukaan lelang karya proyek kemanusiaan untuk orang terdampak Covid-19 dan penyandang disabilitas.
Tayangan sinematografi berbasis virtual reality mengajak audiens menjelajahi rangkaian acara dengan sambutan Prof Ir Muhammad Sigit Darmawan Ketua Panitia Dies Natalis dan Prof Hamzah Fansuri, wakilnya.
Pembukaan rangkaian Dies Natalis yang akan berlangsung sampai 10 November mendatang itu menghadirkan berbagai macam kegiatan.
Di antaranya ITS Sportainment, ITS Entertainment, ITS Social Responsibility, ITS National Contribution, serta acara utama Dies Natalis ke-61 ITS.
Prof Dr Ir Mochamad Ashari Rektor ITS menyampaikan, sejalan dengan tema Advancing Humanity itulah, selama pandemi Covid-19 ini ITS telah menghadirkan sejumlah kebijakan.
Terutama dalam hal mendukung kesejahteraan mahasiswa dan tenaga kependidikan ITS yang terdampak langsung akibat Pandemi Covid-19.
Selain itu, rektor yang biasa disapa Ashari itu menjelaskan, ITS punya kebijakan dana abadi untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kemudian, menyusul adanya Menara Sains, akan diteruskan pembangunan berbagai tower di ITS untuk mendukung aktivitas perkuliahan untuk wilayah Fakultas Electics, Vokasi, dan Creabiz di ITS.
“Agar lebih membumi, ITS juga akan memperkuat inovasi melalui pembangunan kawasan Science Techno Park pada tahun 2021 ini,” terang Guru Besar Teknik Elektro itu.
Tahun ini, ITS telah menghadirkan berbagai inovasi dan invensi yang berfokus untuk bidang kesehatan dan kemanusiaan atas nilai Advancing Humanity yang diusung.
Di antaranya seperti robot RAISA yang berperan penting dalam penanganan pasien Covid-19 di RS Fatmawati Jakarta dan RSMH Palembang.
“Produk lainnya seperti oxygen concentrator (Oxits) yang dirilis satu bulan lalu untuk membantu memenuhi kebutuhan pasokan oksigen untuk pasien Covid-19,” tambah Ashari.
Turut hadir secara virtual, Angkie Yudistia, anak bangsa yang menginspirasi dan memberikan semangat menciptakan ekosistem yang inklusif di Indonesia.
Angkie yang merupakan penyandang tunarungu menyampaikan, penyandang disabilitas sejatinya punya kesempatan yang sama baik sebagai penyelenggara pendidikan maupun peserta didik.
“Berbagai inovasi yang dilakukan ITS diharapkan bisa melibatkan penyandang disabilitas dan dapat memecahkan isu sosial ekonomi yang dihadapi mereka, terutama dalam pembaharuan yang inklusif di masa pandemi ini,” ujar Staf Khusus Presiden RI bidang Sosial itu.
Pada sesi lelang karya ITS yang dipandu oleh Sri Fatmawati SSi MSc PhD, barang yang dilelang meliputi satu set merchandise Dies Natalis ke-61 ITS dan songkok spesial dengan ukiran 61 hasil karya pengrajin lokal.
Yang paling spesial adalah gitar rotan dengan teknologi bambu laminasi karya inovator ITS Dr Agus Windarto DEA.
“Gitar ini hanya ada lima dan empat di antaranya dimiliki oleh musisi besar tanah air,” kata dosen Departemen Kimia yang biasa disapa Fatma itu.
Gitar tersebut berhasil dilelang dengan harga Rp20 juta. Pembelinya adalah Rifqi Isnanda dari Ikatan Alumni (IKA) ITS Jakarta.
Adapun semua hasil lelang akan disumbangkan melalui ITS Satgas Covid-19 bagi masyarakat terdampak Covid-19 dan penyandang disabilitas. Sehingga euforia Dies Natalis tidak hanya dirasakan keluarga ITS, tapi juga semua orang.(tok/den)