Eko Purwanto Kepala SMA LB YPAB Surabaya mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa tunanetra wajib didukung orang tua siswa agar pembelajaran berjalan maksimal.
“Meskipun pembelajaran tatap muka sudah dijalankan, dukungan orang tua siswa tetap wajib dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran itu sendiri dapat berlangsung maksimal. Ini penting, ” terang Eko, Selasa (7/9/2021).
Eko mengingatkan bahwa anak-anak disabilitas dengan hambatan penglihatan ini, punya semangat belajar yang luar biasa tinggi. Kadang waktu pembelajaran di sekolah terasa kurang oleh karena tingginya minat belajar mereka.
“Pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus seperti anak-anak disabilitas dengan hambatan penglihatan ini memang berbeda. Biasanya tidak sekedar teoritis, tetapi juga dibutuhkan pemahaman-pemahaman dalam proses pembelajaran sehingga guru dituntut mampu memberikan pemahaman itu, ” tambah Eko.
Dan sebagai pelengkap pembelajaran tersebut, maka saat di rumah orang tua juga wajib berperan aktiv agar apa yang sudah diperoleh siswa di sekolah menjadi semakin terasah dan dapat dipahami secara maksimal oleh siswa. Orang tua diharapkan memberikan dukungan.
“Karena dukungan orang tua justru memberikan manfaat besar proses pembelajaran, apalagi dalam bentuk pembelajaran tatap muka. Karena itu bukan saja saat belajar daring, orang tua perlu mendukung. Di PTM orang tua juga wajib support agar pembelajaran maksimal, ” tegas Eko.
Dan karena itu, kebutuhan perizinan dari orang tua terkait PTM dibutuhkan juga bagi siswa tunanetra agar orang tua paham bagaimana proses pembelajaran berlangsung. (tok/iss/ipg)