Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah memaparkan program kerjanya selama tiga tahun berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen.
“Kami bersinergi untuk menjalankan visinya menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari: Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi,” kata Ganjar melalui siaran persnya, Senin (6/9/2021).
Selama pandemi Covid-19, program kerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah fokus pada kesehatan sekaligus penanganan ekonomi yang terdampak. Seperti refocusing anggaran untuk penanganan Covid, penambahan fasilitas rumah sakit, percepatan vaksinasi, pembentukan satgas oksigen, hingga terjun langsung memantau kondisi pasien isolasi.
“Kami menggalakkan program Jogo Tonggo yang mengandalkan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dan membantu mulai dari lingkungan terdekat. Selain itu, kami juga menghadirkan program Lapak Ganjar untuk membantu para pelaku UMKM yang terdampak,” ujarnya.
Sejumlah program infrastruktur juga terus digenjot. Mulai dari Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, hingga pembangunan fly over Ganefo Mranggen di Demak, serta kawasan industri terpadu Batang. Di bidang transportasi, penambahan rute Trans Jateng juga dilakukan agar masyarakat dapat menikmati angkutan aglomerasi yang nyaman. Sebelumnya 5 rute telah berjalan dan kini yang terbaru, rute Semarang-Grobogan tengah dikerjakan agar dapat mulai beroperasi pada Oktober 2021 mendatang.
Digitalisasi UMKM adalah program reguler lain yang dikerjakan, agar 700 ribu UMKM bisa go digital hingga tahun 2022. Selain itu, ada pula SPP gratis bagi siswa SMA dan SMK. Pada bidang keagamaan, Insentif terhadap guru keagamaan terus digulirkan. Taj Yasin, yang menggagas program tersebut berharap, selain untuk meringankan beban biaya pendidikan, juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mencetak sumber daya manusia unggul.
Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) dan sambungan listrik gratis dijalankan sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Dari berbagai upaya yang telah dilakukan, berbagai capaian indikator makro berhasil diraih. Mulai penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 10,2 ribu jiwa, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,66 persen, realisasi investasi yang mencapai 7,76 triliun rupiah, hingga total ekspor non migas Jawa Tengah mencapai 5.388,51 juta dolar Amerika.(iss/ipg)