Berdasarkan data asesmen situasi Covid-19 yang dirilis Kementerian Kesehatan per tanggal 3 September 2021, wilayah aglomerasi Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik) turun level penanganan pandemi Covid-19 dari level 3 menjadi level 2.
Penurunan level ini kata Dokter Joni Wahyuhadi Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur berdasarkan pada enam indikator yaitu kasus konfirmasi pasien Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur (BOR), angka kematian, kapasitas testing, tracing dan treatment.
“Surabaya bagus sekali karena tingkat positivity rate-nya rendah, 2,77 persen. Sudah kurang dari 5 persen. Tracingnya juga bagus, WHO kan standarnya di atas 15 persen, Surabaya sudah 18,69 persen,” kata Dokter Joni kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (5/9/2021).
Ada 12 kabupaten kota yang turun ke level 2, 22 kabupaten kota yang menyandang status level 3, dan empat kabupaten kota yang masih berada di level 4.
12 kabupaten kota yang ada di level 2 tersebut adalah Bangkalan, Bondowoso, Kota Pasuruan, Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Sumenep, Probolinggo, Sampang, dan Tuban,
22 Banyuwangi, Bojonegoro, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Situbondo, Trenggalek, Tulungagung
Empat lainnya yang masih berstatus tinggi atau level empat yaitu Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Magetan, dan Ponorogo.
Sebelumnya Joko Widodo Presiden mengumumkan daerah aglomerasi di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung Raya, dan Surabaya Raya sudah berada di Level 3 mulai tanggal 24 Agustus 2021.(dfn/rst)