Pesona dari Timur, Sebuah Dekonstruksi Budaya Timur

Candi, tarian, adalah sedikit dari beratus atau bahkan mungkin beribu-ribu budaya timur yang hingga hari ini masih dapat disaksikan disejumlah tempat termasuk di Indonesia.

“Candi dimasa lalu seperti yang kita lihat pada umumnya. Seperti Candi Trowulan misalnya. Tetapi di masa sekarang, pemahaman candi atau bentuk candi bisa jadi tidak sama, dan itu yang tampil pada kanvas-kanvas kami,” terang Yoes Wibowo satu diantara 3 perupa.

Ibarat buku, lanjut Yoes Wibowo, candi itu peninggalan nenek moyang yang menggunakan bahasa-bahasa simbol. Oleh karena itu tiap masa, termasuk tiap era, candi akan tampil dengan bentuk berbeda.

“Mungkin jika candi itu dibuat atau dikerjakan dimasa sekarang, simbol-simbolnya tentu berbeda dan bisa jadi candi yang tampil minimalis, seperti design di zaman kini. Tetapi syarat dengan makna,” tambah Yoes Wibowo, Kamis (20/12/2018).

Pameran kali ini merupakan pameran kesekiankalinya yang digagas ke 3 perupa sebagai anggota dari Komperta (Komunitas Perupa Delta) yang berpusat di Sidoarjo tersebut.

Ke 3 perupa yang menggelar pamerannya adalah Indra Lesmana, Macc Gayon dan Yoes Wibowo, yang akan membuka Pesona dari Timur, Minggu (23/12/2018) di hotel Santika Premiere Surabaya.

Sementara itu kedua perupa lainnya, kata Yoes menampilkan karya-karya yang memang masih berpusar pada budaya timur. Ada tari, yang tentunya sesuai dengan kacamata masing-masing perupa.

Pesona dari Timur dijadwalkan menampilkan sekitar 30 karya, dan masing-masing perupa menyajikan 10 karya dengan berbagai bentuk dekonstruksi atas berbagai hal mengenai budaya, tradisi timur.(tok/rst)