Dokter Windhu Purnomo Epidemiolog Universitas Airlangga mengungkapkan, ada 5.925 orang positif Covid-19 yang tetap jalan-jalan dan berusaha masuk ke ruang publik di seluruh Indonesia.
“Rapat dengan Kementerian Kesehatan pagi tadi, ternyata ada 5.925 orang positif Covid-19 yang tetap berusaha masuk mal, bandara, tempat publik. Tetap jalan-jalan,” kata Windhu saat mengudara di program Wawasan Suara Surabaya, Selasa pagi (31/8/2021).
Data itu dia ketahui dari pemaparan Deputi Kemenko Marves di rapat Ditjen Kesmas Kemenkes RI pagi ini. Disebutkan, dari 8.900 orang yang melakukan pemindaian barcode PeduliLindungi di ruang publik pada rentang waktu 13-29 Agustus 2021, ternyata 66,579 persen atau 5.925 orang menunjukkan indikator merah atau terdeteksi sedang positif Covid-19.
Perilaku bandel itu, kata Windhu, sebenarnya membahayakan penderita Covid-19 itu sendiri. Selain tentu saja sangat membahayakan orang lain yang kontak dengannya.
“Orang bandel yang sengaja, sudah tahu positif tetap jalan-jalan. Dia harusnya di rumah, kalau ada apa-apa bisa ditangani. Kalau tiba-tiba di jalan dia mengalami sesuatu bagaimana? Orang lain tidak tahu, dia menulari orang. Dia sendiri tidak tahu dirinya bagaimana,” kata Windhu.
Pekan ini, pemerintah berencana akan melakukan perubahan kategori warna pada aplikasi Peduli Lindungi dengan menambahkan kategori warna hitam bagi orang yang teridentifikasi positif Covid-19 atau kontak erat.
Penyesuaian itu dia harapkan bisa mempercepat pencegahan terhadap penyebaran kasus. Jika orang-orang yang dapat label hitam masih memaksa melakukan aktivitas di ruang publik, maka mereka akan langsung dievakuasi untuk isolasi atau karantina.
“Minggu depan, begitu ketahuan positif, ada petugas yang membawa orang tersebut ke tempat isolasi terpusat,” kata Windhu.(iss/den)