Sabtu, 23 November 2024

Anis Matta: Masjid Bisa Sebagai Tempat Vaksinasi Sekaligus Kampanye Vaksin Sehat dan Halal

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Diskusi virtual Indonesia Paradise Talk dengan tema 'Peran Masjid di Tengah Pandemi Covid-19, Minggu (22/8/2021). Foto: Istimewa

Anis Matta Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mendorong penggunaan masjid sebagai tempat untuk  menggelar vaksinasi Covid-19, serta kampanye vaksin sehat dan halal.

Hal itu guna menanggulangi narasi disinformasi vaksin Covid-19 yang berkembang di masyarakat, yang lebih banyak ditemukan dengan latar keagamaan.

“Saya sebenarnya agak membayangkan kalau narasi keagamaan ini bisa kita jawab dengan operasional. Misalnya vaksin bekerja sama dengan dewan masjid, karena ini kampanyenya sederhana, sehat dan halal. Ini sekaligus melawan banyak sekali disinformasi mengenai vaksin,” ujar Anis saat memberikan pengantar diskusi virtual Indonesia Paradise Talk dengan tema ‘Peran Masjid di Tengah Pandemi Covid-19, Minggu (22/8/2021).

Diskusi ini dihadiri oleh Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta, KH Fahmi Salim Wakil Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan MUI, serta Ustadz Ade Purnama Dewan Pakar DMI DKI Jakarta.

Anis Matta menyebut, penolakan vaksinasi Covid-19 banyak datang dari orang-orang yang tingkat keagamaannya tinggi. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Gelora.

“Kita menemukan penolakan terhadap vaksin ini paling banyak ditemukan pada orang-orang dengan tingkat keberagamaan cukup tinggi,” ujar Anis.

Berdasarkan survei tersebut, 45 persen masyarakat menolak vaksin. Alasannya lebih banyak karena percaya terhadap disinformasi vaksin Covid-19.

“Sebagian dari narasi yang melatari penolakan kepada vaksin ini adalah isu-isu yang sebenarnya berkembang sebagai disinformasi, misalnya ini vaksin China, unsur kehalalan dan seterusnya,” ujar Anis.

Maka itu, ketika masjid ditutup dengan alasan pembatasan aktivitas muncul perlawanan oleh masyarakat. Masyarakat banyak juga yang abai protokol kesehatan di masjid karena merasa tidak akan terpapar virus corona.

“Jadi ini ada satu narasi yang berkembang di masyarakat kita. Saya kira perlu untuk kita selesaikan,” kata dia.

Menanggapi hal ini Anies Rasyid Baswedan Gubernur DKI Jakarta menyatakan, sependapat dengan ide Anis Matta Ketua Umum Partai Gelora Indonesia. Anies pun mengaku sudah mendorong agar masjid dapat menjadi tempat vaksinasi Covid-19.

Dia menyebut, saat ini sudah ada beberapa masjid yang menggelar vaksinasi bagi masyarakat. Di antaranya Masjid Baitul Karim di Johar Baru, Jakarta Pusat, dan Masjid Said Naum di Tanah Abang.

“Kita perlu mendorong lebih banyak tempat ibadah yang memberikan ketenangan batin ini menjadi tempat yang memberikan ketenangan untuk vaksinasi. Dan masyarakat pun banyak yang mengatakan lebih tenang nih, pak vaksinnya di masjid,” paparnya.

Anies mengatakan, vaksinasi Covid-19 merupakan bentuk perlindungan tambahan selain pelaksanaan protokol kesehatan. Menurut Anies, vaksinasi juga menjadi salah satu upaya agar aktivitas keagamaan dapat kembali dilakukan.

“Salah satu pintu penting untuk masjid bisa kembali ramai dengan cara melindungi jamaahnya, perlindungan pada jamaah tambahannya adalah vaksin,” katanya.

Ustadz Ade Purnama mengatakan, DMI akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah daerah lainnya untuk melakukan vaksinasi di masjid-masjid, sehingga target herd immunity (kekebalan komunal) segera tercepai.

“Alhamdulllah hasilnya sudah melandai, tetapi masjid-masjid masih kita himbau untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Kita akan menggalakkan vaksinasi di masjid-masjid,” kata Ade Purnama.

Dengan melandainya Covid-19 di Jakarta, kata Ade Purnama, DMI berani mengggelar acara mengetuk ‘Pintu Langit’ setiap malam Jumat bekerjasama dengan MUI dan Pemprov DKI Jakarta.

“Bentuk acaranya adalah Khotmil Qur’an (Khatam Al Qur-an) dibarengi dengan dzikir dan doa. Ini gagasan dari Pak Gubernur (Anis Baswedan) yang didukung TNI/Polri. Memahamkan masyarakat itu memang butuh waktu, tetapi mudah-mudahan upaya ini berhasil,” katanya.

Sementara KH Fahmi Salim Wakil Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan MUI menambahkan, masjid adalah sentra peradaban Umat Islam, namun adanya pandemi Covid-19 telah mengubah semua kenormalan yang ada, termasuk dalam hal beribadah.

“Jadi seperti disampaikan Pak Gubernur (Anis Baswedan) kita harus menjaga diri, karena semua kebiasaan berubah termasuk beribadah kita di masjid. Ini tantangan kita, tidak mudah memang menjelaskan kepada umat. Dan kita berharap partai yang berideologi Islam jangan cuma bergerak mau pemilu saja, menang di aqidah ideologi saja, tapi aksinya kurang,” kata Fahmi Salim.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs