Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Harapkan Peserta DTS Jadi Motor Penggerak Digitalisasi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Pemerintah memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Menurut Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Manusia, SDM unggul memiliki karakter profesional, produktif inovatif, mampu bersaing, serta memiliki keterampilan di era teknologi digital.

“Sesuai dengan prioritas Joko Widodo Presiden, saya berharap agar para peserta Digital Talent Scholarship (DTS) bisa menjadi motor penggerak, sekaligus sebagai a founder dalam medan digitalisasi di berbagai bidang,” ujar Muhadjir dalam Pembukaan Program DTS 2021: Sinergi Pengembangan Talenta Digital, dari Jakarta, Senin (23/8/2021).

Menko PMK menyatakan menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka, Presiden juga ingin Indonesia memiliki SDM yang siap menghadapi tantangan global dan dengan kehadiran teknologi revolusi industri 4.0 ke depan.

Menurut dia, Program DTS 2021 menjadi satu di antara dari sekian banyak intervensi dari pemerintah dalam upaya mewujudkan SDM Indonesia yang unggul, khususnya dalam bidang teknologi digital.

“Kelebihan dari program ini adalah dapat melibatkan peserta yang beragam, yaitu dari angkatan kerja muda, profesional, SDM TIK, aparatur sipil negara sampai pada masyarakat umum,” jelasnya.

Muhadjir menilai Program DTS Kominfo didesain untuk menciptakan ekosistem yang seimbang dalam memaksimalkan peran pentahelix, yakni pemerintah, pihak swasta, pelaku usaha, dunia pendidikan tinggi, dan kelompok masyarakat madani atau civil society, serta media massa.

“Kelimanya harus betul-betul bisa memerankan diri dengan baik dan dijalin dengan kokoh, saling mengisi dan saling menguatkan agar terjadi simbiosis yang betul-betul produktif, bisa menjadi fasilitator, bisa menjadi akselerator bahkan bisa juga menjadi motivator dari semua lini kehidupan,” tandasnya.

Menko PMK mengapresiasi program DTS yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo. Menurut dia, keterampilan yang didapatkan oleh peserta harus dapat dikembangkan secara terus menerus, tidak hanya ketika mengikuti pelatihan, tapi justru yang lebih penting adalah ketika sudah berada di lingkunan kerja dan masyarakat.

“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, yang telah menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship selama empat tahun terakhir ini,” paparnya.

Hary Budiarto Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo menjelaskan total peserta yang mengikuti program DTS 2021 pada batch tiga sebanyak 74.413 dari target 100 ribu peserta.

“Untuk capaian target peserta per 22 Agustus 2021 yang telah memasuki batch 3 sebanyak 74.413 dari target 100 ribu peserta dari 8 academy untuk program DTS di tahun 2021,” ujarnya.

Selain itu, terdapat 103 tema yang terdiri dari big data analytics, siber security, cloud computing, internet of things, artificial intelligence, gemification, web development, programing atau coding, digital entrepreneurship dan conten creator.

“Pada hari ini akan dilakukan pembukaan pelatihan untuk Government Transformation Academy, Digital Transformation Academy, Thematic Academy, dan Profesional Academy,” jelas Hary Budiarto.

Dari empat pelatihan tersebut, peserta masing-masing berasal dari 100 orang PNS Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, 1.500 peserta penyuluh agama dari Kementerian Agama, 1.211 peserta dari para santri di pondok pesantren.

Kemudian, 1.080 peserta dari UMKM PT Permodalan Nasional Madani, 500 guru dan pengelola pesantren, serta 4.602 peserta dari profesional academy.

“Sehingga total peserta pelatihan yang dilaksanakan dari bulan Agustus sampai berakhirnya yaitu di bulan Oktober sebanyak 8.993 orang,” tutur Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs