Sabtu, 23 November 2024

230 Kilogram Sampah Plastik Dikeluarkan dari Kawasan Mangrove Wonorejo

Laporan oleh Anton Kusnanto
Bagikan

Relawan Sungai Nusantara kembali menggelar kegiatan pembebasan sampah plastik di pohon-pohon mangrove yang berada di kawasan pantai timur Surabaya, Minggu (22/8/2021).

Total sebanyak 35 sak setara 230 kilogram sampah plastik berhasil dibawa ke daratan oleh kurang lebih 50 relawan yang turun memunguti sampah yang melilit pohon mangrove.

Selanjutnya sampah diangkut menggunakan perahu untuk diinventarisir jenis merk dan produsennya.

Para relawan ini berasal dari gabungan beberapa komunitas. Antara lain River Warrior, Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Mahasiswa Jurusan Kelautan dan Perikanan Universitas Airlangga, serta Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Islam Negeri Malang.

Kegiatan yang digagas Ecoton ini menjadi bagian dari perayaan HUT ke-76 RI. Prigi Arisandi Direktur Eksekutif Ecoton mengatakan, pihaknya bersama para relawan ingin berkontribusi membersihkan sampah plastik yang dibuang di sungai dan berakhir di Pantai.

Kegiatan Susur sungai hari ini diawali menyusuri sungai dengan perahu kayu dari dermaga PLN Wonorejo menuju muara Kali Wonokromo dengan jarak tempuh selama 30 menit. Untuk menuju lokasi tumpukan plastik, para relawan harus berjalan kaki selama 15 menit hingga mencapai pasir putih Wonorejo.

Selama berjalan kaki hingga lokasi pasir putih, relawan mengaku banyak menemukan sampah dari jenis styrofoam, tas kresek, botol plastik, dan alat tangkap ikan seperti senar, pelampung, dan sandal yang berserakan menutupi akar-akar mangrove.

“Sampah-sampah plastik yang menyangkut ini sulit untuk dipungut dan harus menggunakan pisau dan gancu agar bisa diambil,” ujar Prigi.

Sementara itu Muhammad Khalid Basyaidan Koordinator Program Pembebasan Mangrove dari sampah plastik mengatakan, ada beberapa solusi untuk bisa mengurangi lilitan sampah plastik di pohon mangrove, antara lain kebijakan pemerintah untuk melarang atau membatasi penggunaan plastik sekali pakai.

“Peran konsumen juga diperlukan dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti mengganti botol plastik dengan botol isi ulang atau tas kresek dengan tas kain,” ujar Khalid.

Lebih lanjut Khalid menyatakan, kegiatan ini akan terus dilakukan pada musim kemarau, agar mangrove bisa terbebas dari lilitan sampah plastik. (ton/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs