Sabtu, 23 November 2024

Untuk Memajukan Persepakbolaan Nasional, PSSI dan Unesa Lakukan Ini

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes Rektor Unesa saat acara virtual dengan PSSI menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan tujuh universitas di Indonesia, Rabu (18/8/2021). Foto: Istimewa

Sebagai wujud komitmen bersama dalam memajukan persepakbolaan Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan tujuh universitas di Indonesia, salah satunya dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Rabu (18/8/2021).

Komjen Pol (Purn) Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, S.H., M.M., MH, Ketua Umum PSSI mengatakan bahwa tujuan kerja sama tersebut salah satunya untuk mengakomodasi bakat-bakat atlet yang muncul di seluruh kampus Indonesia. Kerja sama ini, lanjutnya, bisa memunculkan prestasi-prestasi sepak bola ke depannya.

Pihaknya mengakui, PSSI kekurangan pelatih yang mumpuni. Kemudian dari data yang ada, ada sekitar 5.000 SSB di seluruh Indonesia. Ada sekitar 943 klub liga tiga, 24 klub liga dua dan 18 klub liga satu. Kemudian untuk jumlah pelatih, hanya sekitar 7.000 pelatih untuk semua level.

“Ini kurang sekali jika dibandingkan dengan jumlah penduduk atau pemain maupun yang hobi sepak bola,” ujarnya.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan tujuh universitas secara virtual di Indonesia pada Rabu (18/8/2021). Foto: Istimewa

Selain itu, tujuannya untuk menciptakan tenaga pelatih fisik dari S-1 Kepelatihan Sepak Bola berlisensi AFC, mengembangkan sport science sepak bola, menciptakan instruktur-instruktur baru dari kalangan kampus, dan memanfaatkan fasilitas kampus untuk pemusatan latihan tim nasional, serta memberikan beasiswa untuk para atlet berprestasi.

Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes Rektor Unesa yang didampingi para wakil rektor mengapresiasi atas adanya kerja sama tersebut guna memajukan persepakbolaan Indonesia.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik-baik dalam memajukan sepak bola nasional.

Pertama, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penggemar sepak bola kedua di dunia. Dari 365 juta penduduk Indonesia, ada sekitar 77 persen yang menggemari sepak bola. Menurutnya, itu potensi yang harus diperhatikan, sebab dapat memunculkan banyak bakat-bakat sepak bola nasional.

“Bakat sepak bola kadang butuh dipupuk dengan suasana lingkungan yang mendukung dan ketika bakat itu kelihatan, kita tinggal memolesnya lewat sistem pendidikan dan pelatihan sepak bola yang baik dan pelatih yang mumpuni,” jelasnya.

Karena itu, kedua, perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas para pelatih sepak bola nasional. Itu penting, karena bakat alami anak-anak negeri tidak akan bisa tumbuh maksimal dan matang di tangan pelatih yang di bawah standar. “Perihal jumlah dan kualitas pelatih perlu prioritas,” tukasnya.

Ketiga, maksimalisasi peran sport science yang ada untuk meningkatkan prestasi sepak bola. Keempat, kerja sama dan komitmen bersama seluruh stakeholder persepakbolaan nasional. Jalan untuk itu sudah semakin baik, salah satunya lewat Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. “Jangan sampai kita hanya sekadar MoU, tapi implementasinya kurang maksimal nantinya,” tegasnya.

Pria yang biasa disapa Cak Hasan itu menegaskan bahwa Unesa siap mendukung penuh untuk persepakbolaan nasional yang bangkit dan berprestasi. “Sarpras kami siapkan, sport science juga lengkap, pun beasiswa untuk para atlet prestasi pun sudah kami siapkan. Ini ada beberapa atlet nasional yang dapat beasiswa dan sedang studi di Unesa,” ujarnyat.

Ia berharap, kolaborasi tersebut benar-benar jadi komitmen bersama dalam ‘memerdekakan sepak bola nasional’. (ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs