Jumat, 22 November 2024

Upacara HUT ke-76 RI, Megawati Berpesan Begini kepada Kader PDIP

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) dalam video yang ditayangkan dalam upacara bendera secara hybrid yang dilaksanakan DPP PDIP untuk peringatan HUT RI ke-76. Foto: Istimewa

Di momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76, Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) meminta agar kader-kader partainya tidak mau berdiam diri dan berada di zona nyaman.

Megawati menyampaikan pesan itu lewat sebuah video yang ditayangkan dalam upacara bendera secara hybrid yang digelar DPP PDIP untuk memperingati HUT ke-76 RI.

Upacara dipimpin Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP di kompleks Sekolah Partai di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (17/8/2021).

Ribuan kader PDIP mengikutinya secara virtual, baik lewat aplikasi Zoom maupun tayangan live di Youtube.

Megawati menjelaskan, kesinambungan selalu ada dalam nadi PDIP. Partai itu sekarang ini adalah kesinambungan perjuangan dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di era Orde Baru yang mendapat tekanan luar biasa dari rezim.

“Pada waktu itu, saya sebagai pemimpin, sebagai ketua umum, kan harus membangun organisasi di internal. Namun, pada waktu itu juga harus menghadapi yang namanya kekuasaan di eksternal,” kata Megawati.

Megawati mengingat bagaimana saat itu, para kader partai memiliki api semangat yang tidak kunjung padam. Dan akhirnya kini PDIP sudah seakan memasuki tahapan ‘memetik buah’ perjuangan keras itu.

Hanya saja, Megawati juga sadar bahwa banyak kader saat ini yang belum tentu memahami sejarah itu. Sehingga dia merasa penting untuk terus mengingatkan, tanpa semangat perjuangan dan kemandirian kuat, PDIP tidak bisa mencapai apa yang ada sekarang.

Megawati mengatakan, tidak ada yang tabu dengan zona nyaman. Namun, ketika sudah hidup dengan nyaman, jangan lupa dan terlena karena kenikmatannya.

“Kita harus terus berjuang, membangun. Alhamdulillah kita bisa dua kali menang Pemilu. Dari partai yang dulu selalu disebut partai rakyatlah, partai sandal jepit lah, partai gurem, nah coba bayangkan, sekarang bisa seperti begini dan bertahan,” kata Megawati.

“Tapi kan tidak bisa, tidak ada garansi sesuatu itu akan selalu ada. Yang selalu ada itu hanya Yang Di Atas (Allah SWT). Jadi kita harus berusaha terus, jangan hanya ingin menikmati kehidupan zona nyaman itu.”

“Saya tidak mengatakan akan menjadi puritan, hidup hanya seadanya, tidak. Tetapi kamu hiduplah yang baik. Artinya baik itu kan bisa memenuhi kewajiban dalam menyekolahkan anak, tidak ada kesulitan, boleh namanya sejahtera, kesehatan terjamin. Nah, ini kan yang sebenarnya harus kita bangun bersama. Tidak bisa sendiri-sendiri, dan tidak bisa perjuangan itu hilang,” kata Megawati.

Hasto Kristiyanto menguatkan pesan Megawati. Menurutnya, pesan sang ketua umum sangat kontekstual di tengah kondisi pandemi saat ini. Bahwa tugas anggota dan kader PDIP adalah terus menggelorakan semangat juang di tengah kehidupan rakyat.

Maka kepada seluruh kader di struktur partai, baik yang duduk di DPR/DPRD, maupun kepala daerah, agar menjaga spirit juang dan moral, berdisiplin melakukan konsolidasi, dan hadir sebagai wakil partai yang punya ruh kerakyatan.

“Jangan pernah kita melupakan jati diri sebagai bagian dari Wong Cilik. Indonesia harus terus tumbuh dan berkembang. Maka, mari terus menggelorakan semangat juang bagi seluruh anak-anak bangsa sehingga mereka memiliki fighting spirit untuk berdarma bakti yang terbaik kepada bangsanya,” pungkas Hasto.

Hasto bertindak sebagai Inspektur Upacara dengan ditemani Ribka Tjiptaning Ketua DPP PDIP dan Deddy Yevri Sitorus Anggota Fraksi PDIP di DPR. Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Yoseph Aryo Adhi yang juga Kepala Sekretariat DPP PDIP.(faz/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs