Jumat, 22 November 2024

Joe Biden Kirim 5.000 Tentara untuk Evakuasi Warga AS di Afganistan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Joe Biden Presiden AS disambut oleh Mayor Jenderal AS Patrick Donahoe ketika Biden tiba di Georgia untuk mempromosikan rencana membangun kembali ekonomi AS dan menandai hari ke-100 menjabat, di Lawson Army Airfield di Fort Benning, Georgia, AS, 29 April 2021. Foto: Reuters/Evelyn Hockstein

Joe Biden Presiden AS mengatakan, Sabtu (14/8/2021) kemarin dirinya telah menyetujui pengiriman pasukan militer tambahan ke Kabul untuk mengevakuasi staf kedutaan mereka dari Afghanistan.

Dalam sebuah pernyataan, Biden mempertahankan keputusannya menarik pasukan AS dari Afghanistan dengan dalih bahwa pasukan Afghanistan harus melawan kelompok bersenjata Taliban yang berusaha merebut kekuasaan negara itu.

“Berdasarkan rekomendasi diplomat, militer dan tim intelijen, saya telah mengizinkan pengerahan sekitar 5.000 prajurit AS untuk memastikan penarikan personel AS dan personel sekutu lain secara tertib dan aman,” kata Biden seperti yang dilansir Antara.

Seorang pejabat pertahanan yang enggan disebut namanya mengatakan, dari 5.000 prajurit yang dikatakan Biden, 4.000 di antaranya sudah diumumkan sebelumnya. Sekitar 1.000 lainnya baru disetujui dan berasal dari Divisi Udara ke-82.

Biden mengatakan, pemerintahannya telah menyampaikan kepada para petinggi Taliban di Qatar, tindakan apa pun yang bisa membahayakan personel AS akan direspons dengan cepat dan kuat oleh militer AS.

Namun, dia juga mengatakan kehadiran militer AS yang tanpa batas bukanlah sebuah pilihan.

“Setahun lagi, atau lima tahun lagi, keberadaan militer AS tidak akan membuat perbedaan jika militer Afghanistan tak bisa atau tidak menjaga negara mereka sendiri. Dan kehadiran Amerika yang tak ada akhirnya di tengah konflik sipil negara lain tidak dapat saya terima,” kata Biden seperti dilansir Antara.

Pasukan tambahan juga akan mengevakuasi sejumlah warga Afghanistan lewat program visa khusus.

Departemen Luar Negeri telah mengontak para advokat untuk meminta nama-nama orang Afghanistan di Kabul yang sudah bekerja dengan personel AS dan perlu dievakuasi, kata dua sumber yang memahami masalah itu.

Daftar nama tersebut dapat meliputi wartawan dan aktivis hak asasi manusia.

Biden telah menetapkan 31 Agustus sebagai batas akhir resmi dari misi militer AS di Afghanistan dalam upayanya melepaskan AS dari konflik yang dimulai setelah Al-Qaida menyerang AS pada 11 September 2011.

Keputusan Biden pada Sabtu diambil di tengah tekanan terhadap dirinya terkait rencana penarikan pasukan AS yang mengundang berbagai kritik paling tajam selama enam bulan pemerintahannya.

Cuitan dari Senator Republik Lindsey Graham di Twitter merefleksikan sejumlah kritik itu: “Jika Presiden Biden sungguh-sungguh tak menyesali keputusannya untuk menarik (pasukan), maka dia terputus dari kenyataan ketika keputusan itu menyangkut Afghanistan.”

Taliban telah mengambil alih banyak wilayah Afghanistan, merebut sebuah kota utama di utara Afghanistan pada Sabtu, dan semakin mendekati Kabul, di mana negara-negara Barat berlomba mengevakuasi warga negara mereka dari ibu kota itu.(ant/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs