Sabtu, 23 November 2024

PlasmaHub ITS Sudah Layani 234 Permohonan Plasma Konvalesen

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
flyer

PlasmaHub, sejak diluncurkan 23 Juli 2021 lalu, telah memenuhi ratusan permintaan donor Plasma Konvalesen (PK) di berbagai daerah di Jawa Timur.

Untuk mendorong penyintas Covid-19 mendonorkan PK-nya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pengembang PlasmaHub terus melakukan sosialisasi.

Agus Budi Raharjo Perwakilan Tim Teknis Pengembang PlasmaHub ITS menyampaikan, sejak diluncurkan ke publik, PlasmaHub sudah memasangkan 234 donor PK dari 649 permintaan pemohon.

“Bahkan sekarang ini sudah ada 44 calon pendonor yang siap dipasangkan,” tambah Agus.

Dia pun menjelaskan tentang sejumlah fitur yang tersedia pada platform PlasmaHub, yang dapat memudahkan calon pendonor maupun pemohon.

Ada tiga fitur utama yang menjadi keunggulan dari layanan PlasmaHub. Di antaranya fitur Donor Recipient Matching, Donor Stock, dan Screening Reminder.

Pada fitur Donor Recipient Matching, kata Agus, pemohon yang terdaftar akan mendapatkan notifikasi melalui WhatsApp jika ada calon pendonor yang PK-nya sesuai permintaan pemohon.

Dosen Departemen Teknik Informatika ini menambahkan, data dari calon pendonor dan pemohon akan tetap dirahasiakan untuk mencegah adanya tindakan transaksional.

“Kami telah mencegah adanya praktik calo yang mengambil keuntungan dari adanya PlasmaHub ini,” tegas Agus.

Selain itu, pemohon donor PK juga dapat melihat informasi ketersediaan stok PK sesuai lokasi tempat tinggal dan kondisi aktualnya melalui fitur Donor Stock.

Agus menambahkan, selain mendorong penyintas Covid-19 untuk mendonorkan PK melalui PlasmaHub, pihaknya juga mendorong agar pendonor memberikan donor PK-nya ke Palang Merah Indonesia (PMI).

“Secara tidak langsung, PlasmaHub juga membantu PMI untuk meningkatkan stok PK yang tersedia,” ujar Agus.

Agus menambahkan bahwa fitur Screening Reminder pada PlasmaHub berfungsi mengingatkan calon pendonor agar melakukan screening jelang donor PK.

Rinciannya, calon pendonor akan mendapat notifikasi pengingat melalui aplikasi WhatsApp pada hari ke-14 pasca-kesembuhan Covid-19 atau pada saat donor terakhir.

Edy Sukotjo Ketua Komunitas Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 Jawa Timur mengatakan, sesuai visi dan misinya PlasmaHub akan terus mengayomi para penyintas Covid-19.

Bukan hanya untuk donor PK, tetapi juga untuk donor darah.

“Sehingga ke depannya jika PK penyintas Covid-19 sudah tidak cocok lagi untuk didonorkan, mereka bisa melakukan donor darah,” kata Edy.

Edy melanjutkan, setelah memfokuskan pelayanan di wilayah Jawa Timur, kini PlasmaHub berusaha memperluas cakupannya di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Alasannya, persediaan dan stok PK di Jawa Timur khususnya wilayah Surabaya saat ini sudah mencukupi, tidak seperti beberapa pekan lalu ketika permintaan donor PK di Jawa Timur sedang tinggi-tingginya.

“Ke depan, kami mendukung adanya lumbung darah bukan hanya di daerah Jawa Timur, tapi juga seluruh Indonesia,” ujar Edy.

Edy berharap PlasmaHub dapat berkolaborasi dengan aplikasi-aplikasi berfitur serupa yang sudah ada di Indonesia.

Hal itu dia harapkan bisa mengatasi kerancuan data serta melakukan sentralisasi platform penyedia donor PK.

“Kami takut masyarakat akan terpecah, serta ingin menghindari jika terdapat pemohon yang mencari donor PK di lebih dari satu aplikasi,” tegas Edy.

Perlu diketahui, tujuan utama PlasmaHub adalah untuk memotivasi para pendonor PK guna menambah ketersediaan stok PK di PMI.

“PlasmaHub bertugas membantu memasangkan permintaan dengan stok PK secara cepat, tanpa harus berpindah kota dan menunggu lama,” kata Agus Budi Raharjo Perwakilan Tim Teknis Pengembang PlasmaHub ITS.(tok/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs