Sabtu, 23 November 2024

Transaksi Digital Naik 39,39 Persen YoY, Bank Mandiri Siapkan Inovasi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi transaksi digital. Foto: Anete Lusina/Pexels

Banyak analis sepakat, perubahan perilaku konsumen yang semakin digital-sentris ini akan menjadi kebiasaaan baru bahkan setelah pandemi berakhir.

Hal itu menandakan, akan terjadi peningkatan adopsi dan penetrasi layanan finansial dan perbankan digital, sebagaimana tercermin pada data yang dirilis Bank Indonesia (BI).

BI menyebutkan, nilai transaksi digital pada triwulan I dan II 2021 meningkat 39,39 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp17.901,76 triliun.

Bank sentral Indonesia itu memproyeksikan, tren transaksi ini akan meningkat 30,1 persen yoy mencapai Rp35.600 triliun sepanjang 2021 ini.

Menghadapi kondisi itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memperkuat layanan digital banking-nya dengan meningkatkan fitur layanan dan program promosi semenarik mungkin.

Thomas Wahyudi Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri mengatakan, Aplikasi mobile Livin’ by Mandiri akan menjadi andalan bank BUMN itu.

“Livin’ by Mandiri digagas sebagai financial super app ideal untuk memenuhi hampir semua kebutuhan finansial nasabah Bank Mandiri. Mulai dari transfer online, pembayaran tagihan, top up dompet digital, top up saldo e-money, pembayaran dengan QRIS Livin’ by Mandiri di berbagi mitra merchant, integrasi dengan kartu kredit, dan berbagai instrumen investasi lainnya,” ujarnya.

Pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri, dia mengeklaim, terus meningkat. Sampai Juni 2021 tercatat sebanyak 7,8 juta pengguna dengan total nilai transaksi finansial mencapai Rp728,9 triliun.

Transaksi finansial di aplikasi Livin by Mandiri itu tumbuh 59 persen secara yoy pada periode Januari-Juni 2021.

Peningkatan itu, terutama ditopang peralihan transaksi nasabah eksisting menuju layanan Livin’ by Mandiri dan masifnya nasabah baru pengguna aplikasi tersebut.

Menurutnya, itu bisa dilihat dari frekuensi transaksi nasabah di aplikasi Livin’ By Mandiri sepanjang Semester I 2021 yang tembus 434,9 juta transaksi atau tumbuh 65 persen secara YoY.

“Kami terus melakukan inovasi untuk Livin’ by Mandiri seiring dengan munculnya tren-tren digitalisasi yang terus berkembang. Dalam waktu dekat akan ada kejutan baru dari Livin’ by Mandiri,” kata Thomas.

Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang melakukan akselarasi transformasi digital tercepat yang dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19.

Seiring berkurangnya mobilitas masyarakat, teknologi di sektor perbankan pun mengambil peran untuk tetap dapat mengakomodasi kebutuhan nasabah di situasi yang sulit.

PricewaterhouseCoopers (PwC) perusahaan firma akuntansi asal Inggris menyatakan, dampak pandemi Covid-19 di seluruh dunia sejak awal 2020 mendorong perubahan signifikan perilaku konsumen berbelanja.

Laporan Global Consumer Insights Pulse Survey yang dirilis PwC Juni lalu menunjukkan, terjadi pergeseran masif perilaku konsumsi ke aktivitias belanja daring.

Hal itu merupakan bentuk respons terhadap aturan-aturan seperti social distancing, bekerja dari rumah (WFO), belajar dari rumah (PJJ), sampai pembatasan aktivitas masyarakat.

Selain faktor pandemi, pergeseran konsumsi ke arah transaksi elektronik atau digital juga didorong faktor lain seperti kepraktisan dan efisiensi melalui smartphone.

Demikian halnya pilihan produk yang lebih bervariasi, banyaknya promo/diskon/cashback, sampai sistem pembayaran yang mudah, cepat, dan aman.

Fenomena ini mendukung studi “Digital Consumers of Tomorrow, Here Today” oleh Facebook dan Bain & Company sebelumnya yang menyebutkan, konsumen digital di Indonesia melonjak signifikan.

Studi itu memaparkan bahwa konsumen digital Indonesia bertumbuh dari 119 juta (sekitar 58 persen populasi) pada 2019, menjadi 137 juta (68 persen populasi) pada 2020.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs