Hari kucing sedunia jatuh tepat pada hari ini, 8 Agustus 2021, yang dirayakan oleh pecinta kucing di seluruh dunia.
Perayaan ini diinisiasi komunitas International Fund for Animal Welfare (IFAW) untuk memperingati persahabatan manusia dengan anak bulu berkaki empat itu.
Pertama kali dirayakan 2002 silam, artinya peringatan Hari Kucing Sedunia kali merupakan yang ke-20 kalinya diperingati.
Selain jadi salah satu hewan domestikasi paling banyak yang dipelihara di rumah, kucing punya fakta-fakta menarik yang perlu anda ketahui.
Berikut beberapa fakta menari itu seperti dilansir Antara dari berbagai sumber.
1.Tetap bisa kawin meski steril
Kucing yang sudah disterilkan atau duda mandul ternyata tetap bisa menyalurkan birahinya dan melakukan kawin.
Fakta ini ditemukan pada sebagian kucing yang sudah disteril namun tetap bisa melakukan kawin dengan lawan jenisnya.
Mengutip VCA Hospitals, meski 90 persen birahi kucing menyurut pasca sterilisasi atau pemandulan tetap masih ditemukan kucing steril yang bisa melakukan kawin.
Steril kucing merupakan salah satu kewajiban yang perlu ditunaikan oleh pemilik hewan peliharaan ini.
Karena selain menjaga kesehatan kucing, juga bisa menjaga kesejahteraan mahluk hidup yang bukan manusia itu.
Ada pun dari segi kesehatan kucing bisa terhindar dari penyakit-penyakit kronis seperti kanker rahim pada betina atau pun kanker prostat pada jantan.
Dengan menyejahterakan kucing, pemilik membantu pemerintah mengontrol populasinya sehingga kucing tidak melahirkan secara masif yang dikhawatirkan berujung penelantaran.
2. Bisa lompat 6 kali lipat dari panjang badannya
Selain pintar dalam hal membersihkan diri, rupanya kucing juga hewan yang pintar melakukan aktivitas fisik.
Pada kucing-kucing yang sehat rupanya mereka bisa lompat dengan jarak 6 kali lipat dari panjang badannya.
Misalnya kucing dengan panjang 60 centimeter, artinya dia bisa melompat setinggi 360 centimeter.
Fakta ini dilansir dari situs Cat Wisdom 101, yang menyebutkan lompatan tinggi itu berguna ketika anak bulu sedang mengikuti instingnya dalam misi berburu.
Biasanya kucing berburu serangga atau hewan kecil yang bisa terbang seperti capung, kupu-kupu, hingga burung.
Dengan melompat, kucing turut memenuhi kebutuhan dasarnya untuk bisa mengekspresikan diri meski tinggal di dalam rumah.
3. Jadikan kumisnya sebagai sensor ukur jarak
Jika anda memahami cara menyetir kendaraan, maka anda pasti tahu betapa pentingnya kehadiran sebuah spion.
Nah sama halnya dengan manusia yang butuh spion saat menyetir kendaraan, kucing juga butuh kumisnya untuk bisa memobilisasi dirinya dengan baik, khususnya di siang hari.
“Kumis kucing itu istimewa. Kumis yang dimiliki kucing itu minimal seukuran lebar tubuhnya. Nah itu digunakan mereka sebagai sensor untuk mengukur jarak atau bergerak khususnya di siang hari karena kalau siang hari pengelihatan mereka tidak bagus,” kata Novi Wulandari Dokter Hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Oleh karena itu, sebagai orang tua yang bertanggung jawab pada kebutuhan kucing, anda sebaiknya tidak memotong apalagi mencabut kumisnya supaya kucing bisa tetap berkegiatan dengan lincah dan riang.
Di samping itu, ketika anda sedang berkendara di siang hari dan menemui kucing, pastikan anda tidak menyorot lampu ke arah muka atau mata kucing agar mobilisasi yang mereka lakukan oleh bisa optimal, mengingat pengelihatannya yang buruk di siang hari.
4.Hewan yang memahami emosi dengan baik
Kucing ternyata merupakan hewan dengan pemahaman emosi yang baik, lho.
Dia bisa memahami perasaan senang, sedih, hingga marah yang dialami manusia atau pun sesama kawanan kucing.
Karena itu, jangan heran sering kali ditemukan kisah-kisah menarik dari lekatnya seekor kucing dengan manusia.
Seperti misalnya artis Dikta dan kucingnya Jimbon yang sering membagikan kelucuan dan hubungan manis mereka di instagram lewat akun @dikta.
Ada pula kisah Kucing Bob dan musisi Bowen di London diangkat ke layar lebar hingga memiliki penjualan buku lebih dari 8 juta kopi di seluruh dunia.
Penelitian dari National Center for Biotechnology Information menjelaskan, kucing bisa memahami emosi secara baik karena bisa mengintegrasikan visual seperti mimik muka dan gestur tubuh dengan intonasi suara antar-sesama kucing mau pun dengan pemiliknya.
Angelo Quaranta dalam penelitian itu menjelaskan, lewat pemahaman emosi itulah kucing bisa menentukan relasi akan dibawa ke arah seperti apa.
Oleh karena itu, Cat Lovers harus berupaya maksimal memberikan respon positif sesuai kebutuhannya agar hubungan bersama sang anak bulu bisa bertahan lebih lama, bersamaan dengan kualitas hidup mereka yang optimal.
Sebisa mungkin buat suasana yang nyaman agar kucing bisa betah dan selalu lekat dengan anda pemiliknya.
5.Perlu pemenuhan kebutuhan vaksin
Kucing yang sudah dipelihara dan memiliki majikan rupanya punya kebutuhan yang cukup tinggi dari segi kesehatan.
Dokter Hewan Novi mencatat, vaksin menjadi salah satu tanggung jawab pemilik kucing yang perlu ditunaikan setiap tahunnya.
Pada saat awal anda memutuskan untuk mengadopsi atau merawat kucing, vaksin menjadi alat penting untuk menjaga kesehatan fisik kucing.
Ada dua jenis vaksin yang sering kali diberikan pada kucing.
Untuk vaksin umum mengandung tiga langkah pencegahan pada wabah, seperti Distemper atau Panleukopenia, parvo, serta infeksi saluran pernafasan.
Ada juga vaksin khusus seperti vaksin rabies untuk membantu kucing terhindar dari bahaya rabies.
Di DKI Jakarta misalnya, Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) membagikan vaksin rabies secara gratis untuk tetap menjaga Jakarta Bebas Rabies selama hampir 15 tahun lamanya.
Selain vaksinasi rutin, anda juga perlu memberikan pengecekan kesehatan minimal setiap 6 bulan sekali.
Hal itu penting supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kondisi kronis atau darurat.(ant/iss/den)