Sabtu, 23 November 2024

Dua Warga Penyandang Disabilitas Terima Bantuan Prosthetic Leg dari Wali Kota Surabaya

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Abdul Mannan warga asal Wonokusumo Jaya Gang 5 menerima prosthetic leg dari Wali Kota Surabaya, Senin (2/8/2021) Foto : Humas Pemkot

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya  bersama Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya mendatangi dua rumah warga yang difabel untuk memberikan prosthetic leg (kaki palsu).

Dua orang difabel itu, diantaranya yakni bernama Mahrus asal Karang Tembok 2/7, RT 8 RW 3 Kelurahan Pegirian. Dia merupakan anggota karang taruna yang mengalami kecelakaan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Sedangkan, penerima prosthetic leg kedua bernama Abdul Mannan warga asal Wonokusumo Jaya Gang 5 yang juga mengalami kecelakaan.

Setiba di lokasi pertama, Eri langsung menyerahkan kaki palsu itu kepada Mahrus. Tanpa menunggu lama dirinya meminta Mahrus untuk segera memasang kaki palsu tersebut, agar segera digunakan untuk beraktivitas sehari-hari.

“Dipasang langsung ya, ini ada tim dari Dinkes yang membantu panjenengan (anda). Dipakai tiap hari supaya bisa beraktifitas seperti sedia kala,” kata Eri, disela tinjauannya, Senin (2/8/2021).

Ia meminta kepada Mahrus untuk tidak berhenti bersyukur atas apa yang dimiliki, Selain itu, ia juga memberi motivasi dan semangat menyongsong hari esok yang lebih baik dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

“Panjenengan tambahi syukurnya, ini bukan dari saya, tapi dari Allah SWT. Dijaga baik-baik semoga bermanfaat,”urainya.

Bahkan di momen itu, Eri Cahyadi mengajak Mahrus ikut mendoakan agar Kota Pahlawan segera terbebas dari pandemi Covid-19.  Menurutnya, salah satu upaya untuk mengatasi Covid-19 adalah doa dari masyarakat. “Mohon didoakan supaya pandemi segera berhenti, supaya roda ekonomi kembali gerak dan warga sehat semuanya, jangan lupa protokol  kesehatan (prokes) nggih,” papar dia.

Tak lama kemudian berganti ke lokasi kedua. Dalam kesempatan itu, Eri menyampaikan ini adalah fungsi dari pemerintah. Bagi dia, jajaran Pemkot Surabaya harus tahu apa yang tengah dibutuhkan masyarakatnya. “Saya selalu sampaikan jajarannya untuk turun, melihat kebutuhan warga apa. Karena kalau sudah terpenuhi percaya kepada pemerintahnya,” jelas dia.

Sementara itu, Febria Rachmanita menambahkan, sebelumnya pemberian prosthetic leg itu sudah melewati tahap pemeriksaan dan percobaan kepada pasien. Dalam prosesnya, Febria mengurai beberapa kali pasien mencoba hingga menemukan ukuran yang paling nyaman.

“Sebelum ini kita sudah melalui proses pengukuran kaki. Kurang lebih sudah dua  bulan. Dia pakai belum enak, ukur lagi. Ini sudah bisa dipakai,”jelasnya.

Tak hanya itu, setelah dipasang, nantinya, tiap dua minggu sekali petugas akan melakukan kontrol. Kemudian, untuk jadwal pemeriksaan dokter ortopedi akan dilakukan pada bulan pertama dan ketiga pemakaian.

”Jadi butuh penyesuaian tetapi mudah-mudahan bisa segera beradaptasi dengan keadaan baru. Kita pantau terus,” lanjut dia.

Bagi warga yang mengalami keterbatasan tersebut, dapat langsung bersurat kepada Pemkot Surabaya, Dinkes ataupun ditujukan kepada Wali Kota. Dari situ akan diproses dan diberikan gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun bagi warga Surabaya. “Silahkan, akan kami buatkan gratis. Prosedurnya bersurat nanti akan dapat balasan dari kami,” jelas dia.

Senada dengan itu, salah satu penerima kaki palsu bernama Abdul Mannan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Wali Kota. Ia memastikan alat bantu ini sangat bermanfaat untuk hari-hari kedepannya.

“Sekali lagi terima kasih banyak, Allah yang membalas kebaikan Pak Eri panjenengan,” pungkasnya. (man/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs