Jenazah Herman Sikumbang gitaris grup band Seventeen, akan dimakamkan di kampung halamannya di Tidore, Kepulauan Maluku Utara, pada Senin (24/12/2018) sore menurut keluarga.
Herman meninggal dunia akibat terjangan tsunami di Pantai Tanjung Lesung Banten saat tampil bersama grup bandnya dalam acara internal PT PLN Transmisi Jawa Barat-Banten. Kediaman orangtuanya sejak Minggu (23/12/2018) sore sudah ramai didatangi keluarga dan kerabat yang bertakziah dan membantu menyiapkan pemakaman.
“Kami sudah menyiapkan pemakaman, tepatnya belakang rumah pada Senin Sore, setelah jenazahnya tiba dari Jakarta,” kata Syahril Sikumbang, ayah Herman Sukambang, saat dihubungi Antara di Tidore, Senin.
Jenazah Herman diberangkatkan dari Jakarta menggunakan pesawat Batik Air dan jadwalkan tiba di Bandara Babullah Ternate pada Senin sekitar pukul 16.00 WIT. Jenazah anak kedua dari empat bersaudara itu selanjutnya akan dibawa ke Tidore.
Syahril Sikumbang mengaku baru tahu kalau Herman bersama grup band Seventeen sedang mengisi acara Gathering PLN Transmisi Jawab Barat-Banten saat mendengar berita tentang tsunami yang melanda sebagian pesisir Banten.
Setelah kejadian bencana, kakak Herman yang bernama Hendra langsung berusaha mencari tahu keberadaan adiknya. Jenazah Herman kemudian ditemukan dan jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Serang di Banten.
Menurut dia, Herman Sikumbang adalah anak sangat penurut yang setiap tiga hari selalu menelepon sang ibu. Herman juga rutin menelepon untuk menanyakan kabar keluarga di Ternate maupun Tidore, serta menceritakan konsernya di berbagai kota.
Putra pasangan Syahril Sikumbang dan Murni S Conoras itu lahir di Tidore pada 17 Maret 1982. Selain meniti karir di bidang musik, dia tercatat sebagai calon anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan Maluku Utara. Herman meninggalkan seorang istri dan dua anak.(ant/tin/rst)