Sabtu, 23 November 2024

Mengenal Sariamin Ismail, Penulis yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Jika Anda membuka laman utama Google hari ini, Anda akan disambut dengan Google Doodle yang menampilkan ilustrasi penulis Sariamin Ismail yang tengah menulis di tengah-tengah tulisan Google.

Hari ini adalah hari peringatan ulang tahun Sariamin Ismail ke-112 tahun.

Mengutip laporan Antara yang bersumber dari Wikipedia, Sabtu (31/7/2021), Sariamin Ismail lahir di Talu, Talamau, Pasaman Barat, Sumatra Barat, 31 Juli 1909.

Beliau adalah penulis Indonesia yang tercatat sebagai novelis perempuan pertama di Indonesia. Dia sering memakai nama samaran Selasih dan Seleguri, atau gabungan kedua nama Selasih Seleguri.

Novel pertamanya berjudul “Kalau Tak Untung” diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1934.

Sariamin Ismail. Foto: Wikipedia

Selain menulis, Sariamin dikenal aktif mengikuti kegiatan organisasi. Dari tahun 1928 dan 1930, dia mengetuai perkumpulan pemuda Islam Jong Islamieten Bond bagian wanita untuk wilayah Bukittinggi.

Di Padangpanjang, Sariamin mengetuai cabang SKIS dan menulis untuk majalah Soeara Kaoem Iboe Soematra, majalah yang dikelola oleh perempuan.

Selain itu, dia membagi waktunya untuk mengajar di sekolah swasta Diniyah School dan menjadi pengasuh tetap “Mimbar Putri” di Harian Persamaan.

Menjelang akhir tahun 1930-an, ia menjadi wartawan dan penulis yang cukup vokal di majalah perempuan Soeara Kaoem Iboe Soematra.

Dia mengutuk poligami dan menekankan pentingnya hubungan keluarga inti di Minangkabau lewat Soeara Kaoem Iboe Soematra.

Dalam Harian Persamaan, Sariamin mengkritik ketidakadilan peraturan gaji bagi pegawai wanita, terutama guru wanita.

Dia terbitkan novel pertamanya, “Kalau Tak Untung” pada tahun 1933, yang menjadikannya sebagai novelis perempuan pertama dalam sejarah Indonesia.

Diterbitkan oleh Balai Pustaka milik pemerintah, konon inspirasi novel ini adalah beberapa kejadian nyata dalam hidupnya yaitu tunangannya yang menikahi wanita lain, dan kisah dua sahabat kecilnya yang saling jatuh cinta namun tak bisa bersatu.

Ia kembali menerbitkan novel pada tahun 1937 berjudul “Karena Keadaan”.

Bersama kepindahannya ke Kuantan sejak 1941, Sariamin naik sebagai anggota parlemen daerah untuk Provinsi Riau setelah terpilih pada tahun 1947. Ia terus menulis untuk sisa umurnya.

Sang penulis meninggal di Pekanbaru, Riau, 15 Desember 1995 pada umur 86 tahun.(ant/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs