La Nyalla Mahmud Mattalitti Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI minta masyarakat mewaspadai berbagai modus penipuan yang memanfaatkan pandemi, seperti donor plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. Kasus penipuan donor plasma konvalesen dilaporkan seorang warga Sidoarjo, Jawa Timur.
Pelaku mengakali korban yang sedang mencari donor plasma darah untuk keluarganya dengan meminta bayaran uang. Tapi, sesudah korban mentransfer sejumlah uang, pendonor tidak datang.
“Kejadian itu sangat miris karena di tengah kesulitan korban mencari kebutuhan plasma darah untuk kesembuhan keluarga, masih ada saja oknum-oknum yang tidak berperikemanusiaan memanfaatkan keadaan demi mendapatkan uang,” ujarnya, Kamis (29/7/2021) di Madiun, Jawa Timur.
LaNyalla mengecam pihak yang menjadikan kebutuhan plasma konvalesen sebagai ajang meraup keuntungan materi.
“Mendonorkan darah merupakan misi kemanusiaan yang seharusnya dilakukan tanpa ada transaksi keuangan. Saya juga tidak habis pikir kenapa masih ada yang tega memanfaatkan kondisi sulit seperti sekarang untuk dijadikan modus penipuan. Kejahatan para penipu itu berlipat-lipat,” imbuhnya.
Selain modus penipuan lewat telepon, ada juga modus pesan berisi brosur yang menawarkan plasma konvalesen dengan harga fantastis. Satu kantong plasma darah dibanderol Rp20 juta.
“Polisi harus cepat mengusut penipuan yang merugikan masyarakat, termasuk juga harus segera menemukan oknum atau jaringan yang menjadikan kebutuhan plasma konvalesen sebagai lahan bisnis. Kejahatan yang melukai rasa kemanusiaan tidak bisa dibiarkan,” katanya.
Senator dari Jawa Timur itu menambahkan, patroli siber sangat dibutuhkan supaya tidak ada lagi korban penipuan. Masyarakat juga harus aktif melapor ke polisi kalau mengetahui modus penipuan.
Mantan Ketua Umum PSSI tersebut juga mengimbau masyarakat jangan gampang percaya kalau ada pihak yang menawarkan bantuan donor plasma darah dengan meminta bayaran.
“Masyarakat jangan langsung berhubungan dengan calon pendonor. Kalau memang ada yang mau membantu, minta rumah sakit atau UDD PMI memfasilitasi. Jadi, pendonor berhubungan dengan pihak RS atau PMI. Sebisa mungkin cari pendonor plasma konvalesen lewat UDD PMI di daerah masing-masing,” ucapnya.
Lebih lanjut, LaNyalla mengajak masyarakat penyintas Covid-19 mendonorkan plasma darahnya melalui rumah sakit atau UDD PMI.
“Semakin banyak penyintas yang donor akan membuat stok plasma konvalesen tersedia bagi pasien Covid-19 yang membutuhkan, sehingga potensi penipuan bisa diminimalisir,” pungkasnya.(rid/tin/den)