Mahesa Paranadipa Maikel Pelaksana Ketua Harian Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengungkapkan, jumlah dokter yang gugur terpapar Covid-19 terus bertambah.
Berdasarkan data per tanggal 27 Juli 2021, sebanyak 598 orang dokter meninggal dunia sesudah terinfeksi Virus Corona.
Jumlah tersebut terdiri dari 319 orang dokter umum (lima di antaranya guru besar), 270 orang dokter spesialis (29 di antaranya guru besar), dan sembilan orang dokter residen.
“Kematian dokter yang terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 598 orang, dan kami khawatirkan bertambah dokter yang gugur selama pandemi,” ujarnya dalam keterangan pers virtual, Rabu (28/7/2021).
Berdasarkan wilayah, dokter yang gugur akibat Covid-19 paling banyak di Provinsi Jawa Timur (127 orang). Kemudian, DKI Jakarta (92 orang), Jawa Tengah (89 orang), Jawa Barat (83 orang), dan Sumatera Utara (41 orang).
Dokter Mahesa menjelaskan, berdasarkan koordinasi Tim Mitigasi PB IDI dengan IDI Jawa Timur, tingginya angka kematian dokter di daerah Jawa Timur terkait lonjakan kasus dan tingginya keterisian rumah sakit.
Lonjakan kasus itu mengakibatkan bertambahnya beban kerja tenaga kesehatan sampai di luar batas wajar.
“Berdasarkan laporan memang overload di rumah sakit menyebabkan bertambahnya beban tenaga medis dan tenaga kesehatan yang harus menangani pasien Covid-19,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dokter Mahesa mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan ketat sebelum melaporkan data dokter yang gugur.
Tim Mitigasi PB IDI sudah menghubungi pihak keluarga dan orang-orang terdekat untuk memastikan penyebab meninggalnya para dokter.(rid/ipg)