Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyalurkan bantuan berupa 5 kilogram beras dan masker kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19. Secara simbolis, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyalurkan bantuan ini kepada warga di wilayah Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Rabu (28/7/2021).
Setidaknya, ada 6.000 paket beras 5 kg yang merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Bantuan tersebut, selanjutnya didistribusikan kepada warga Surabaya yang terdampak pandemi Covid-19.
Eri Cahyadi mengatakan, bantuan beras tersebut mulai disalurkan pemkot melalui Camat. Kemudian, diserahkan kepada Ketua RT dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) untuk dibagikan ke warga yang terdampak di masing-masing wilayah.
“Insyaallah semuanya nanti akan dibagikan oleh Camat, Ketua RT dan LPMK,” katanya.
Dia menjelaskan, bantuan berupa beras 5 kg dan masker, diberikan bagi warga terdampak pandemi Covid-19 yang belum menerima bantuan sosial (Bansos) dari Kemensos. Baik bantuan berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
“Kita bagikan beras selagi ada beras. Tapi ini tidak untuk mereka yang sudah menerima bantuan dari Kemensos kemarin. Karena tidak boleh (dobel) kan,” jelasnya.
Sembari memberikan bantuan kepada warga dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Kelurahan Airlangga, dia tidak henti-hentinya mengingatkan warga untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Menurutnya, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, maka penularan Covid-19 di Kota Pahlawan dapat dicegah. Sehingga, diharapkan roda perekonomian di Kota Surabaya dapat bergerak kembali.
“Bapak, ibu, jangan lupa maskernya selalu dipakai nggeh, karena masker ini bisa mencegah kita tertular Covid-19. Jadi kalau Covid-19 ini mulai landai, kita bisa menggerakkan lagi roda perekonomian,” tuturnya.
Di memastikan, bantuan yang diterima Pemkot Surabaya merupakan hak dari warga Surabaya. Oleh sebab itu, Pemkot akan terus menyalurkan bantuan dari donatur yang memiliki rezeki berlebih kepada warga yang membutuhkan.
“Kita dititipi oleh warga yang berlebihan rezekinya, kita bagikan kembali untuk warga yang membutuhkan,” ujarnya.
Oleh karenanya, Eri menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya akan mendata warga mana saja yang masih belum menerima bantuan dari pemerintah. Sehingga warga tersebut dapat segera menerima bantuan.
Hal ini juga bertujuan untuk menghindari pemberian bantuan kepada warga yang sebelumnya sudah menerima bantuan. “Kita data, sehingga tidak dobel lagi ke depannya,” pungkasnya.(man/dfn/ipg)