Sabtu, 23 November 2024

Smart Jacket for Hiker Minimalisir Hilangnya Pendaki Saat Pendakian

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Sacker karya tim ITS memberikan kemudahan mendeteksi posisi pendaki saat melakukan pendakian. Foto: humas ITS

Angka kasus kecelakaan dan kematian di jalur pendakian, empat tahun terakhir meningkat. Tak jarang para tim penyelamat kesulitan menemukan titik lokasi para korban pendakian.

Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas Sacker, Smart Jacket for Hiker.

Talia Kamil ketua tim mengungkapkan bahwa Sacker merupakan jaket yang dilengkapi komponen Global Positioning System (GPS) dan pulse sensor yang berfungsi mendeteksi lokasi dan kondisi para pendaki.

“Kedua komponen itu kami pilih dengan tujuan meminimalisir waktu pencarian jika terjadi kasus hilangnya pendaki,” terang Talia Kamil, Sabtu (24/7/2021).

Talia menambahkan bahwa cara kerja komponen GPS pada Sacker adalah sebagai pengirim sinyal lokasi dari pendaki.

Sedangkan komponen pulse sensor sendiri adalah sensor detak jantung yang dikoneksikan dengan lampu indikator untuk mengetahui kondisi detak jantung pendaki.

“Lampu akan menyala jika detak jantung sang pendaki di atas 90bpm,” tambah Talia.

Selain untuk mengetahui kondisi satu sama lain, lanjut Talia, lampu tersebut juga berguna untuk memudahkan pencarian korban pendakian saat tersesat atau hilang di malam hari.

“Nantinya, data lokasi dan kondisi pendaki dikirim dengan modul komunikasi serial HC-12 yang akan ditampilkan di monitor pada pos registrasi,” kata Talia.

Menurut Talia, sebelumnya telah ada gagasan serupa terkait penelitian ini, di antaranya adalah pelampung dan sarung tangan pelacak lokasi. “Bedanya, inovasi kami dilengkapi dengan GPS dan pulse sensor yang kemudian dikemas dalam bentuk jaket,” ujar Talia.

Ide cemerlang ini, menjadikan tim berhasil meraih medali perak dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021.

Mengusung tajuk Sacker (Smart Jacket for Hiker): GPS and Pulse Sensor – Based Smart Jacket to Monitoring Track and Condition of Hiker, mereka berhasil merampungkan penelitian selama dua bulan berkat bimbingan dosen Teknik Mesin ITS, Ari Kurniawan Saputra ST MT.

Para juri, tambah Talia, banyak memberikan komentar positif dan menawarkan bantuan untuk realisasi alat ke depannya.

“Menurut mereka, inovasi kami cukup menarik dan dapat direalisasikan meski membutuhkan biaya tambahan untuk memperluas range dari modul transceiver pada alat,” kata Talia.

Meski begitu, Talia dan tim merasa masih belum dapat melakukan penyusunan prototype beserta pengujiannya, mengingat penelitian mereka saat ini hanya berbentuk paper.

Ke depan, dirinya berharap pandemi ini bisa segera berlalu sehingga gagasan ini dapat lebih mudah untuk dikembangkan. “Selain itu, kami juga berharap agar Sacker dapat terealisasikan dan diterima oleh banyak orang,” pungkas Talia.

Ke lima mahasiswa ITS yang menggagas Sacker, Smart Jacket for Hiker tersebut adalah Talia Kamil (Teknik Mesin), Cindi Dwi Pramudita (Teknik Informatika), Rafif Fernanda (Teknik Elektro), Jauhari Azhar (Teknik Material dan Metalurgi), serta Raditya Rafie Johari (Manajemen Bisnis).(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs