Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) Jawa Timur bersama dengan Universitas Narotama menggelar webinar Eksistensi Berwirausaha di Masa Pandemi.
Gelaran ini bagian dari aktivitas dalam rangka pelaksanaan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), karena perkuliahan tatap muka belum memungkinkan.
Yanuar Ariyanto owner Bebek Sinjay sebagai satu di antara pemateri webinar menyampaikan materi tentang Tantangan dan Pentingnya Berwirausaha di Masa Pandemi.
Sedangkan Indra Permana owner Bakso Bakar SS, menampilkan materi tentang Inovasi dan Manajemen Berwirausaha di Masa Pandemi. Terutama tips manajemen menjalani bisnis saat Pandemi.
Indra menyatakan, yang utama adalah kesehatan bagi diri sendiri dan karyawan, selalu berinovasi, serta memangkas segala biaya-biaya yang masih perlu harus dipangkas.
“Selain itu juga kita bisa memberi target yang lebih besar pada tim marketing dan sales, juga berkolaborasi dengan bisnis atau lembaga lain, serta menjaga dan membahagiakan pelanggan-pelanggan lama,” terang Indra Permana.
Dr. Ir. Sri Wiwoho Mudjanarko Ketua DPD ADRI Jatim sekaligus Rektor Universitas Narotama Surabaya mengatakan, diperlukan sinergi mahasiswa, dosen, dan dunia industri di era Kampus Merdeka.
“Kegiatan ini sekaligus mensinergikan dengan program Kampus Merdeka yang telah dicanangkan oleh Bapak Menteri Kemendikbud,” kata Iwan sapaan Sri Wiwoho Mudjanarko, Sabtu (24/7/2021).
Dunia kampus dengan dunia industri, menurutnya saling membutuhkan satu sama lain.
“Dosen dan mahasiswa di kampus bisa belajar dan memberikan masukan pada industri, sedangkan dunia industri bisa memberi pengalaman dalam mengelola usaha pada sivitas kampus,” kata Iwan.
Pada webinar kali ini, DPD ADRI Jatim mengundang para pelaku dunia industri, khususnya mereka yang bergerak di bidang makanan atau kuliner.
“Kedua narasumber yang kami hadirkan menjelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam mengatasi tantangan di masa pandemi Covid-19,” kata Iwan.
Banyak inovasi yang dilakukan pelaku bisnis untuk bisa terus tetap bertahan di dalam menjalankan industri makanan atau kuliner.
“Tentunya kami berharap ada banyak pengalaman yang didapat dari para narasumber. Selain itu, harapannya juga bisa dibentuk suatu kerja sama agar mahasiswa bisa magang di tempat bisnis mereka,” pungkas Iwan.(tok/den)