Jumat, 22 November 2024

Presiden Maknai Iduladha Momentum Memperkuat Solidaritas

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden menyampaikan pidato pada acara pembukaan Kongres XXXI HMI, Rabu (17/3/2021), di Istana Negara, Jakarta. Foto; biro pers setpres

Joko Widodo Presiden menilai, Hari Raya Iduladha mengandung pesan mulia, yaitu pengorbanan serta kemanusiaan yang sangat penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

Maka dari itu, Presiden berharap Iduladha tahun ini jadi momentum untuk memperkuat solidaritas seluruh elemen bangsa menghadapi pandemi Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi, Senin (19/7/2021) malam, dalam acara Takbir Akbar Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Ini momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan. Ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatgandakan energi kita untuk menghimpun kekuatan, optimistis untuk bangkit bersama,” ucapnya.

Walau pun Iduladha tahun ini dirayakan dengan keterbatasan karena masih ada wabah Virus Corona, Presiden yakin hal itu tidak mengurangi rasa syukur Umat Islam kepada Allah SWT.

Lebih lanjut, Jokowi mengajak Umat Islam mengambil hikmah keteladan, keimanan, ketakwaan, keikhlasan, serta sifat rela berkorban dari seorang Nabi Ibrahim AS.

Di tengah pandemi seperti sekarang, lanjut Presiden, para pemimpin perlu lebih banyak mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

“Di tengah pandemi saat ini, kita perlu kesediaan lebih banyak berkorban lagi. Mengorbankan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan masyarakat, serta sesama,” katanya.

Pada acara itu, Jokowi Presiden juga meminta masyarakat mengoptimalkan upaya lahir dan batin untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Upaya lahiriah di antaranya dispilin protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan berbagi kebaikan kepada sesama.

“Kita optimalkan ikhtiar lahiriah dan juga ikhtiar batiniah. Kita berikhtiar bersama dengan dispilin mematuhi protokol kesehatan, mengisolasi diri bagi yang bergejala, dan memberikan bantuan untuk sesama,” tegasnya.

Sedangkan upaya batiniah, dengan berdoa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kesembuhan mereka yang sakit, serta kekuatan buat para pejuang kemanusiaan seperti tenaga kesehatan dan tenaga medis.

Presiden berharap seluruh masyarakat Indonesia memiliki kesabaran dan kekuatan untuk menghadapi segala macam ujian kehidupan.

Dalam acara yang sama, Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang bertugas menyampaikan ceramah juga mengajak masyarakat bersabar menghadapi pandemi Covid-19.

Dia bilang, sabar bukan berarti diam dan menjadi pasif. Tapi, sabar dalam arti sesungguhnya adalah harus berjuang.

“Sabar dalam artian sesungguhnya adalah kita juga harus berjuang. Kita tidak boleh berdiam diri, apalagi kalau kita sampai mengorbankan diri menjadi korban Covid-19,” ujarnya.

Oleh karena itu, Kiai Ma’ruf menegaskan, menjaga diri dari penularan Covid-19 adalah perjuangan yang hukumnya wajib bagi Umat Islam.(rid/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs