Senin, 25 November 2024

Aktivitas Vulkanik Anak Krakatau Masih Berpotensi Sebabkan Tsunami Lagi

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Citra satelit yang menunjukkan perbedaan penampakan Gunung Anak Krakatau sebelum dan sesudah tsunami. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Menurut kajian ahli geologi, geofisika, dan ahli vulkanologi, tsunami di Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam lalu salah satunya disebabkan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau. Bahkan Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menyebutkan tsunami disebabkan longsoran seluas 64 hektare dari Gunung Anak Krakatau.

Rovicky Dwi Putrohari Ahli Geologi mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih berpotensi menyebabkan tsunami lagi. Hal ini sehubungan dengan aktivitas Anak Krakatau yang berpotensi menyebabkan longsoran dinding gunung.

“Sampai saat ini aktivitas Anak Krakatau masih tinggi. Ini berpotensi menyebabkan longsoran, terutama di sebelah barat gunung yang sebelumnya juga sudah longsor,” jelasnya waktu dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (25/12/2018).

Rovicky mantan Ikatan Ahli Geologi Indonesia ini menyebutkan, potensi akan semakin meningkat jika dibarengi dengan pasang air laut. Meskipun penyebab utama tsunami merupakan aktivitas vulkanik yang menyebabkan longsoran.

“Penyebab utama tetap aktivitas Anak Krakatau. Tapi jika air laut pasang, ini juga harus diwaspadai, karena dinding Anak Krakatau akan semakin berpotensi longsor,” ujarnya.

Rovicky menambahkan, saat ini tim ahli geologi bersama ahli vulkanologi masih menghitung luasan dinding Anak Krakatau yang berpotensi longsor.

“Untuk data angka saat ini masih belum ada, tim yang bekerjasama untuk meneliti juga masih menghitung luasan dinding tersebut,” tambahnya.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk semakin waspada dan jeli terhadap aktivitas gelombang laut di sekitarnya, terutama daerah-daerah yang kemarin terdampak tsunami.

“Tsunami masih sangat mungkin terjadi. Masyarakat harus sering-sering mengupdate info terkait aktivitas vulkanik gunung. Pemerintah juga harus siap sedia memasang alat pendeteksi gempa dan tsunami, begitu juga telemetri,” katanya. (dim/ipg)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
28o
Kurs