Sabtu, 23 November 2024

Dari Untag untuk Rakyat, Program Sosial Bantuan untuk Pedagang di Sekitar Kampus

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Pewlaksanaan program Dari Untag untuk Rakyat di masa penerapan PPKM Darurat. Foto: Humas Untag

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (BEM Untag) Surabaya menginisiasi program Dari Untag untuk Rakyat, menyasar Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pedagang makanan di sekitar kampus.

“Di masa PPKM Darurat ini banyak UMKM, khususnya gerobak penjual makanan yang harus tutup jam 8 malam dan penghasilan menurun banget. Kami tergerak untuk bantu mereka,” kata Mahmud Presiden BEM Untag Surabaya, Kamis (15/7/2021).

Sebagai mahasiswa dari kampus nasionalis yang juga peduli terhadap program pemerintah yang membangun Indonesia, BEM sempat hendak menggelar sosialisasi virtual soal vaksinasi.

Meski sempat terhalang PPKM Darurat, BEM tetap melakukan aksi kegiatan sosial.

“Idenya murni karena PPKM. Awalnya kami mau mengadakan seminar terkait pentingnya vaksinasi, tapi batal karena PPKM dan kegiatan di kampus dibatasi,” tambah Mahmud.

Program yang diselenggarakan atas kerja sama dengan 21 organisasi kemahasiswaan di lingkungan Untag Surabaya ini, kata Mahmud, adalah giat sosial dadakan lewat group chat internal dan berkoordinasi melalui platform virtual setelah itu sebar pamflet.

“8 Juli kami chat di grup, lalu rapat di virtual dan coba konfirmasi untuk orkem yang mau kerja sama. Setelah itu share pamflet. Baru seminggu dibuka, donasi sudah mencapai 1,7 juta rupiah,” ujar Mahmud.

Berbekal niat membantu warga yang terdampak pandemi ini, BEM Untag Surabaya bekerjasama untuk membuka donasi dari masyarakat umum, lalu hasilnya untuk membeli dagangan UMKM sekitar kampus dan dibagikan ke masyarakat umum.

Kallyana Tantri Neezmadevi ketua pelaksana aksi Untag untuk Rakyat menyatakan jika biasanya dagangan laris di malam hari, selama PPKM penghasilan para pedagang itu berkurang.

“Kami berupaya membantu mereka dengan memborong dagangan. Setelah kami borong, kemudian kami salurkan kepada tukang becak, tukang sampah hingga ojek online. Mereka kan bekerja di malam hari,” kata Neezma.

Sebelum menjalankan aksi ini, panitia melakukan survei terlebih dahulu. “Pada H-1, kami coba survei dulu untuk menentukan dagangan siapa yang mau dibeli dan diprioritaskan untuk dibeli. Jadi di hari H kami langsung eksekusi,” tambah Neezma.

Secara konsisten, seluruh panitia yang turun langsung diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan, diantaranya pembatasan jumlah panitia yang turun di lapangan, memakai masker dobel dan menjaga jarak, tak lupa sebelum dan sesudah menyerahkan dagangan, kami memakai handsanitizer dan mencuci tangan.

Neezma menyebutkan, program akan dilaksanakan tiga hingga empat hari sekali.

“Rencananya akan berlanjut sampai akhir Juli karena hasil donasi kemarin baru terpakai sepertiganya. Jika PPKM masih terus berlanjut, maka donasi pun akan kami buka terus agar program bisa kami lanjutkan,” ujar Neezma.

Sebelumnya BEM Untag Surabaya aktif berkegiatan sosial dan ke depan akan dilanjutkan dengan doa lintas agama bertema Dari Untag untuk Negeri.

Mahmud maupun Neezma berharap program yang telah dilakukan tersebut dapat membantu UMKM dan pedagang di sekitar Untag Surabaya.

“Memang tidak langsung mengubah tatanan kehidupan masyarakat, tapi langkah kecil bisa menumbuhkan kepekaan mahasiswa untuk ikut berbagi dan membangun solidaritas di tengah PPKM. Memberi dampak pada masyarakat sekitar meski efek kecil, setidaknya ada kepedulian,” kata Mahmud.

PPKM Darurat, lanjut Mahmud memang sulit dan berdampak khususnya pada masyarakat kecil, ini ikhtiar terbaik untuk menekan Covid-19. “Jangan gampang pesimis dan menyerah, kalo berusaha pasti bisa. Bersama kita patuhi prokes dan peraturan pemerintah,” pungkas Neezma.(tok/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs