Cakupan vaksinasi di Kota Surabaya secara umum dengan rentang usia 12 tahun ke atas, tercatat sudah mencapai 1.228.150 orang. Angka tersebut membuat capaian vaksinasi di Kota Surabaya sebesar 55,33 persen dari target sasaran 2.219.806 orang. Sedangkan untuk vaksinasi dosis tahap dua mencapai 30,19 persen.
Hal itu disampaikan oleh dr. Sri Setyani Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Prosentase vaksinasi tersebut terhitung sejak Februari 2021, mulai dari Tenaga Kesehatan, kelompok rentan, lansia, masyarakat umum hingga vaksinasi pelajar pada usia 12-17 tahun yang digelar mulai Minggu (11/7/2021) lalu.
“Alhamdulillah saat ini yang sudah divaksin tahap satu usia 12 tahun ke atas, sudah mencapai 55,33 persen. Itu yang dosis satu. Yang dosis dua 30,19 persen,” kata dr. Sri Setyani dalam talkshow ‘Vaksin Pelajar’ di Radio Suara Surabaya, Rabu (14/7/2021) sore.
Dokter Sri menuturkan, secara umum vaksinasi di Surabaya mencapai 50 ribu orang lebih per harinya dari beberapa titik lokasi. Berdasarkan apa yang disampaikan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, lanjutnya, vaksinasi ditargetkan selesai pada 17 Agustus mendatang. Hanya saja, saat ini stok vaksin yang tersedia mulai kosong. Sehingga beberapa titik vaksinasi ditutup sementara.
Dokter Sri mencatat, stok vaksin yang tersedia pada Rabu hari ini sebanyak 17.850 dosis, dan itu diperkirakan akan habis hanya dalam waktu dua hari Sedangkan, proses dropping vaksin selanjutnya baru akan datang minggu depan.
Namun, Dokter Sri menegaskan, pihak Pemkot Surabaya terus mengupayakan vaksin bisa segera didatangkan ke Surabaya agar proses vaksinasi dapat berjalan sesuai rencana.
“Infonya minggu depan. Biasanya yang aktif telepon ini kepala dinas. Bahkan Bapak Wali Kota bersurat sendiri ke Presiden, Menteri Kesehatan dan Gubernur. Semoga besok atau lusa vaksin sudah bisa sampai,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ike Inayumiki Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dalam talkshow tersebut juga memaparkan hasil evaluasi vaksinasi pelajar yang digelar selama empat hari ini. Ia mengatakan, kegiatan vaksinasi berjalan lancar. Antrean pun nyaris tidak ada karena siswa datang berdasarkan jadwal yang ditetapkan dan sudah mengisi formulir dari rumah. Sehingga, potensi kerumuanan dapat ditekan.
Ike menambahkan, kegiatan vaksinasi pelajar terus didorong dengan tidak hanya terpusat di Stadion Tambaksari atau Gelora 10 November saja, namun juga menyasar ke sekolah-sekolah. Ini untuk mengejar target jumlah pelajar di Surabaya yang divaksinasi sebanyak 138.700 orang.
Berdasarkan kegiatan vaksinasi di SMPN 1 dan SMPN 6 Surabaya yang digelar hari ini, Ike melihat vaksinasi di sekolah lebih efektif untuk menekan antrean dan lebih aman dari risiko kerumunan.
“Alhamdulillah lebih aman kalau pelaksanaannya di sekolah. Orangtua hanya mengantar, siswa datang langsug skrining dan vaksin jadinya lebih cepat. Ini sasaran seribu orang lebih tapi jam setengah lima sore sudah selesai,” ujarnya.
Ia tidak menampik, bahwa ada beberapa wali murid yang menolak anak mereka menerima vaksinasi. Di sisi lain, pihaknya tidak bisa memaksa, karena memang syarat vaksinasi pelajar salah satunya mendapat persetujuan orangtua.
Namun Ike optimis, herd immunity masih bisa tercapai karena lebih banyak masyarakat yang antusias mengikuti vaksinasi ini.
“Ada yang menolak dan kami tidak memaksa. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak,” kata Ike.(tin/ipg)