Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikjen Dikti) Kemendikbud Republik Indonesia berikan beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2021 pada enam mahasiswa UK Petra.
Monika Kristanti S. E., M. A., kepala kantor kerja sama dan urusan internasional (KUI) Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, menyampaikan syukur atas terpilihnya ke enam mahasiswanya mengingat seleksi ketat pada program beasiswa ini. “Puji syukur enam mahasiswa kami berhasil meraih beasiswa yang sangat bagus ini. Seleksinya cukup ketat, mereka harus bersaing dengan sekitar 2.000 mahasiswa yang apply seluruh Indonesia, ” terang Monika Kristanti, Rabu (14/7/2021).
Program IISMA 2021 bagi mahasiswa program sarjana semester 4 hingga 7 ini memungkinkan para mahasiswa untuk belajar selama satu semester (sekitar 16 minggu) di universitas mitra luar negeri. Sehingga program ini memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan, bertukar gagasan dan budaya serta membangun jejaring dengan teman kuliah, akademisi dan masyarakat internasional di perguruan tinggi di luar negeri.
Ke enam mahasiswa UK Petra yang mendapatkan beasiswa IISMA 2021 adalah Abel Philip Tan dari program International Business Engineering (IBE) ke University of Leicester-Inggris, Alexander Christian dari program IBE ke Nanyang Technological University-Singapura, Aurelia Angelica, Ng dari program Broadcast and Journalis ke Korea University-Korea Selatan, Lilian Evangelista Kurniawan dari IBE ke University of Pisa-Italy, Libby Lisandra dari IBE ke University of Pennsylvania-USA dan Vanessa Tania Sutanto dari program IBE ke University of Pennsylvania-USA.
Sementara itu Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng., Rektor UK Petra Surabaya menyampaikan apresiasinya. “Selamat atas pencapaian yang diraih. Kesempatan merasakan pengalaman internasional menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga. Manfaatkanlah dengan semaksimal mungkin. UK Petra siap mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), ” kata Djwantoro, Rabu (14/7/2021).
Proses yang dilalui Abel dan kelima temannya cukup panjang dan tak mudah. Dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah kelengkapan dokumen seperti transkrip nilai (IPK > 3.00), english proficiency test (ielts, toefl, atau duolingo) dan surat rekomendasi dari universitas. Tidak hanya itu, para pendaftar diminta melengkapi dan menjawab pertanyaan di website kampus merdeka dalam bahasa Inggris. Hanya diberi waktu dua minggu saja untuk menyelesaikan tahap ini.
Jika lolos dalam tahap 1, maka para peserta lanjut ke tahap dua yaitu proses wawancara dalam Bahasa Inggris. Ada sekitar 7 hingga 10 pertanyaan dalam waktu 10 menit. 1000 mahasiswa yang dinyatakan lolos akan mendapatkan tuition fee, biaya pendaftaran, biaya hidup, akomodasi, tiket pesawat PP, asuransi kesehatan, visa, biaya buku hingga test PCR.
“Saya sangat tertarik belajar culture dan kebiasaan baru yang ada di luar negeri. Program ini sangat luar biasa, universitas yang ditawarkan pun bagus-bagus. Bersyukur sekali bisa diterima di sebuah universitas top di dunia dan disebut sebagai salah satu ivy league (prestisius di AS dan hampir selalu berada di peringkat teratas dalam daftar universitas top AS), ” papar Libby.
Senada dengan itu Alex yang juga penerima beasiswa mengaku bahagia atas kesempatan ini. “Saya senang dapat beasiswa ini. Program beasiswa IISMA sangat bagus sebab memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di suasana baru dengan teman dari berbagai universitas lainnya, ” ujar Alex.
Monika menambahkan, jika suasana kondusif maka para mahasiswa ini akan berangkat ke universitas yang dituju sekitar bulan Agustus atau September 2021. “Pihak KUI UK Petra terus berkoordinasi dengan tim pokja IISMA Kemendikbud terus mengenai keberangkatan ini. Tim pokja terus berkoordinasi dengan kedutaan masing-masing negara dan juga universitas penerima, ” pungkas Monika.(tok/iss)