Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak (RSLT), Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya mulai beroperasi hari ini, Minggu (11/7/2021). Keputusan itu dia sampaikan setelah dirinya bersama jajarannya mengecek berbagai fasilitas kesehatan di rumah sakit darurat itu.
Mulai sore ini, sekitar pukul 15.00 WIB, Rumah Sakit Lapangan Tembak akan diisi oleh pasien Covid-19. Pasien yang akan ditempatkan di RSLT ini merupakan pasien yang direkomendasikan oleh RSUD Dr Sowandhie. Artinya, tidak diperuntukkan bagi masyarakat yang datang secara tiba-tiba ke RSLT.
“Jadi, yang di Soewandhie itu nanti kami kurangi, bagi pasien yang kondisinya mulai membaik, tinggal tunggu hasil PCR-nya negatif, bisa dipindahkan ke sini. Selain itu, yang antri di IGD yang sudah mulai membaik, kami akan tarik dan akan kami letakkan di RSLT,” katanya.
Pemkot Surabaya telah menyediakan 200 tempat tidur di RSLT beserta oksigen untuk kebutuhan pasien. Dengan demikian pasien yang ada di RSUD Dr Moh Sowandhie yang kondisinya mulai membaik dan tidak butuh perawatan berat bisa dibawa ke RSLT.
“Itu artinya, nanti di Sowandhie ada pengurangan pasien yang dirawat di IGD dan kamar-kamar, sehingga saya perlu sampaikan juga bahwa warga Surabaya yang nantinya akan melakukan pemeriksaan, harus dilakukan di IGD RSUD Moh Sowandhie dulu, karena di sini tidak ada pemeriksaan lengkapnya, seperti lab dan sebagainya,” katanya.
Dia juga memastikan bahwa sekitar pukul 15.00 WIB, ada sekitar 90 orang yang akan dibawa ke RSLT. Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, pihaknya akan mendatangkan lagi pasien sekitar 90 orang lagi, sehingga dia berharap pelayanan di IGD RSUD Sowandhie bisa lebih maksimal untuk warga Surabaya yang mengalami gejala berat.
“Jadi, fungsi RSLT ini memang untuk mengurai dan mengurangi beban di Sowandhie, sehingga warga yang gejala berat, bisa langsung ke Sowandhie dan bisa langsung dicek lab. Kalau kondisinya tidak terlalu berat, nanti Sowandhie bisa mengarahkan ke RSLT ini, jadi tidak bisa warga langsung ke sini,” tegasnya.
Ke depannya, lanjut dia, rujukan pasien dari Puskesmas pun harus ke RSUD Moh Sowandhie terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan lengkap. Sebab, di RSLT itu belum dilengkapi laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lengkap.
“Saya harap pasien itu tenang dulu. Jadi jangan langsung berpikir akan langsung dilarikan ke RSLT, nanti malah bingung, karena di sini tidak ada lab-nya, tidak bisa ronsen juga, sehingga alurnya kira-kira seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga memastikan bahwa nantinya di lantai 2 RSLT itu juga akan diisi oleh pasien Covid-19 yang OTG atau gejala ringan. Sehingga ketika ada warga yang positif Covid-19 tapi gejala ringan, bisa langsung dibawa ke Hotel Asrama Haji (HAH) atau bisa juga dibawa ke RSLT ini. “Yang OTG ini nanti akan kita tempatkan di lantai 2, sudah kami siapkan juga,” jelasnya.
Sekadar mengingatkan, persiapan RS Darurat di Lapangan Tembak Kedung Cowek ini sudah dilakukan sejak Sabtu 3 Juli 2021 lalu. Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat itu mengerahkan semua satuan tugas organisasi perangkat daerah untuk melakukan pembenahan dan persiapan rumah sakit darurat. Eri memperkirakan, Senin (5/7/2021) RS itu bisa menerima pasien.
Namun, persiapan RSLT belum juga tuntas sampai Selasa (6/7/2021) seiring pelaksanaan vaksinasi massal di Gelora 10 November yang cukup menyita tenaga dan perhatian Pemkot Surabaya termasuk tenaga kesehatan yang ada. Pemkot Surabaya mengeklaim, persiapan RSLT saat itu sudah 95 persen. Tinggal memobilisasi tenaga kesehatan.
Tak kunjung tuntas, termasuk ketika Puan Maharani Ketua DPR RI berkunjung dan mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya mengalihfungsikan lapangan tembak menjadi RS Darurat.
Kemudian pada Rabu (7/7/2021), Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, melalui keterangan resmi dari Humas Pemkot Surabaya, kembali memperkirakan bahwa rumah sakit darurat itu bisa beroperasi pada Kamis (8/7/2021) untuk kapasitas 150 pasien.
Ternyata, sampai Sabtu (10/7/2021) kemarin, RSLT tak kunjung beroperasi dan menerima pasien Covid-19. Alasannya, operasional rumah sakit darurat itu masih perlu menunggu kedatangan tabung oksigen.(man/tin/den)