Indonesia menerima 3.000.060 dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Amerika Serikat. Jutaan dosis vaksin itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (12/7/2021).
“Ini merupakan pengiriman tahap pertama vaksin Moderna dari pemerintah AS,” ujar Retno Marsudi Menteri Luar Negeri dalam konferensi pers daring tentang kedatangan vaksin itu.
Vaksin Moderna yang berbasis mRNA itu telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI 2 Juli lalu.
Menlu Retno menjelaskan, berdasarkan komunikasi dengan pemerintah AS, negara itu berkomitmen untuk berbagi vaksin (dose-sharing) sebanyak 4.500.160 dosis kepada Indonesia.
Pelaksanaan berbagi vaksin itu dilakukan melalui COVAX, fasilitas yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan aliansi vaksin GAVI.
“Atas nama pemerintah Indonesia, saya sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan terhadap pemerintah AS yang telah berbagi dosis vaksin kepada Indonesia melalui COVAX Facility,” ujarnya dikutip Antara.
Datangnya vaksin Moderna dari AS itu membuat Indonesia telah mengamankan 122.735.260 dosis vaksin, baik berupa vaksin curah maupun jadi, merujuk pada data Kemlu RI.
Rincian vaksin Covid-19 yang telah diterima Indonesia antara lain 108.500.000 dosis vaksin Sinovac dan 8.236.800 dosis vaksin AstraZeneca melalui COVAX.
Kemudian 2.000.000 dosis vaksin Sinopharm, 998.400 dosis vaksin AstraZeneca melalui dose-sharing bilateral dari Jepang, serta 3.000.060 dosis vaksin Moderna yang merupakan dose-sharing dari AS melalui COVAX.
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mengatakan, vaksin Moderna yang diterima dari AS akan digunakan untuk suntikan penguat (booster) bagi tenaga kesehatan Indonesia yang tengah berjuang menangani peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air.
“Karena mereka (tenaga kesehatan) mengalami tekanan yang luar biasa dari gelombang kedua pandemi ini sehingga kami memastikan mereka terlindungi secara maksimal,” katanya.(ant/den)