Jumat, 22 November 2024
Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa

Pelajar Asal Lumajang Peserta IBMLB Ciptakan Alat Penangkap Wereng

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Fika Nur Aliyah dan Bagus Ridho Adi Tetuko pelajar dari SMAN 1 Jatiroto Lumajang, peserta IBMLB menciptakan alat penangkap wereng. Foto: Istimewa

Lahir dari orangtua petani, Bagus Ridho Adi Tetuko (17 tahun) pelajar dari SMAN 1 Jatiroto Lumajang menciptakan alat penangkap wereng yang bisa membantu petani menyelamatkan hasil pertanian dari wabah hama wereng.

Tidak sendiri, Bagus satu tim dengan Fika Nur Aliyah (teman sekelas) dalam membuat  penangkap wereng. Keduanya merupakan peserta program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa (IBMLB) yang digelar Suara Surabaya dan Ubaya.

“Awal mula saya kan keseharianya bantu ayah ke sawah, secara tidak sengaja saya menemukan serangan wereng, terus saya tanya ‘yah, wereng ini bagus apa tidak di padi?’ kata ayah ‘oh, tentu tidak’. Lah dari sini saya berpikir bagimana caranya untuk menangkap wereng,” kata Bagus pada  suarasurabaya.net.

Modal pembuatan alat penangkap wereng ini pun cukup murah, bahkan bisa dibilang tanpa biaya karena memanfaatkan limbah botol plastik yang tidak terpakai.

Fika mengungkap, di sekitar rumahnya juga banyak sampah botol plastik bekas minuman. Dari sana lah, ia berfikir untuk sekaligus memanfaatkannya untuk dijadikan alat penangkap wereng.

Proses pembuatan alat penangkap wereng ini juga tak membutuhkan waktu lama dan cukup mudah, yakni hanya dibutuhkan beberapa botol plastik, tusuk sate, lem dan senter sebagai alat penerangan.

“Untuk membuat alat ini harganya relatif murah ataupun bisa tanpa biaya dikarenakan alat ini murni dari sampah plastik yang banyak dijumpai di sekitar kita, dan lama pengerjaannya tidak sampai satu hari karena alat ini sangat mudah dibuat,” jelas Fika kepada suarasurabaya.net.

Fika Nur Aliyah dan Bagus Ridho Adi Tetuko sedang proses membuat alat penangkap wereng bersama guru pembimbing SMAN 1 Jatiroto Lumajang. Foto: Istimewa

Apalagi, SMAN Jatiroto berlokasi di dekat areal persawahan. Mereka sering mendengar para petani beberapa kali gagal panen karena serangan hama wereng. Semangat untuk membantu petani itu lah yang membuat Bagus dan Fika akhirnya membuat alat penangkap wereng.

“Alat ini kami beri nama ‘Penangkap Wereng’ yang cara kerjanya ditaruh di sawah, selanjutnya dengan adanya sinar yang didesain, alat ini akan mengundang wereng datang pada alat ini sekaligus menangkapnya,” katanya.

Hanya saja, alat ini masih digunakan secara mandiri dan tidak diperjual belikan. Bagus dan Fika juga membagikan alat penangkap wereng kepada petani yang membutuhkan.

Mereka berharap, alat penangkap wereng ini dapat diproduksi secara massal atau dapat dibuat secara mandiri oleh banyak petani.

“Dengan pemikiran sederhana ini, kami bisa membantu para petani dengan harapan alat ini bisa dibuat massal oleh petani sehingga petani selamat dan swasembada pangan nasioal tercapai,” ungkap mereka.

Fika menjelaskan tahapan-tahapan pembuatan alat penangkap wereng yang bisa dibuat secara mandiri di rumah.

1. Persiapkan 2 botol bekas yang pipih bisa botol detergen ataupun botol bekas lainnya, 2 botol air mineral ukuran 1,5 liter dan 1 botol kecil.

2. Siapkan juga spidol, gunting, cutter, solder, tusuk sate, lem dan senter.

3. Tempel 3 botol pipih 1 dibagian bawah dan 2 tegak ke atas, rekatkan dengan sedikit lem, potong bagian bawah dan atas botol aqua tersebut.

4. Membuat lubang lingkaran di tengah botol pipih di bagian bawah, lubangi pinggiran botol aqua sejajar menggunakan solder dan juga di botol pipih yang berdiri tegak.

5. Satukan potongan botol air mineral tadi menggunakan tusuk sate melalui lubang yang sudah dibuat.

6. Sebagai tempat uji coba meletakkan alat tersebut pada malam hari di daerah persawahan dan juga menyiapkan senter sebagai alat penerangan untuk penangkap wereng ini, luruskan cahaya tepat pada lubang botol pada alat tersebut.

Mengikuti program Indonesia Bangkit ini, Fika berharap bisa lebih mengasah potensi diri dan kemampuannya serta mengejar mimpinya.

“Mengejar impian saya menjadi nyata dengan keberanian yang telat dibentuk saat program Indonesia Bangkit ini diselenggarakan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, sebelumnya terdapat 130 peserta Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa yang mendaftar. Ada 99 peserta yang lolos tahap selanjutnya.

Program kolaborasi Suara Surabaya dengan Ubaya ini bisa menginspirasi Kawan Muda di tengah pandemi dengan tujuan membangkitkan semangat kepedulian khususnya kepada Indonesia.

Diharapkan ke depan Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa bisa menjadi wadah bagi anak muda yang memiliki prestasi, karya yang memberikan pengaruh positif baik pada keluarga, lingkungan, serta masyarakat guna mengembangkan soft skill.

Peserta yang lolos tahap selanjutnya kemudian mengikuti virtual gathering, personal development workshop, tes bakat minat dan konsultasi, serta diakhiri dengan leadership training dan awarding.

Peserta juga memiliki peluang mendapatkan beasiswa hingga 100 persen kuliah di Ubaya baik jenjang S1 maupun S2.

Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa ini persembahan Suara Surabaya Media dan Universitas Surabaya (Ubaya) The First University In Heart And Mind, didukung Dealer Vespasatya PT Satya Mandiri Motors, dan JETE – Best For Your Gadget.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs