Dampak Penyekatan Bundaran Waru, Akses Samping Cito Padat Merambat

Penyekatan di Bundaran Waru arah Jl. Ahmad Yani Surabaya pada Rabu (7/7/2021), berdampak pada padatnya lalu lintas di sekitaran kawasan tersebut. Di Jalan Menanggal tembusan bahkan lalu lintasnya sampai tidak bergerak.

“Biasanya normal bahkan cenderung sepi jalan ini. Dari Menanggal bisa langsung tembus ke sekitaran Bungurasih atau Medaeng. Lancar saja biasanya. Hari ini luar biasa padat, rame dan merambat. Padahal cuma mau ambil cucian di daerah Bungurasih,” cerita Karnadi pelaku usaha laundry di kawasan Menanggal, Rabu (7/7/2021).

Dari tempat usahanya menuju Bungurasih butuh waktu sampai hampir satu jam. Selain karena padat, jalan yang tidak terlalu lebar ini dilintasi dua mobil dari arah berlawanan. Yang terjadi, kepadatan lalu lintas di bawah jembatan tol menuju kawasan Bungurasih maupun Menanggal.

“Paling cuma 15 menit. Hari ini sampai hampir satu jam, jalannya muacet pol. Semua kendaraan lewat sini. Yang dari Sidoarjo ke Surabaya lewat Menanggal. Yang dari Surabaya mau ke Sidoarjo juga lewat sini. Ampun, padat merambat wes,” tambah Karnadi.

Senada dengan itu, Cahyani Putri karyawati perusahaan rokok juga mengeluhkan hal yang sama. Kawasan Menanggal luar biasa padat dan sangat merambat hari ini. Padahal dari tempatnya bekerja menuju rumah di kawasan Menanggal hanya butuh waktu sekitar 15 menit saja. Hari ini tidak.

“Terpaksa masuk bawah jembatan itu. Sudah kadung terjebak masuk tidak bisa putar balik. Ruame, macet. Karena di Bundaran Waru ditutup katanya. Makanya semua kendaraan lewat sini. Semoga nggak setiap hari, ” ujar Yani.

Pantauan di bawah jembatan Menanggal, Rabu (7/7/2021), seiring penutupan akses menuju Surabaya di Bundaran Waru, memang mengakibatkan banyak pengguna kendaraan mencari jalur-jalur alternatif, termasuk di bawah jembatan Menanggal tersebut. Akhirnya kendaraan menumpuk di jalan yang tidak terlalu lebar itu.(tok/tin/ipg)