Sabtu, 30 November 2024

Polri Hentikan Sementara Pengejaran KKB di Papua

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Jenderal Tito Karnavian Kapolri di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Jenderal Tito Karnavian Kapolri menegaskan kalau pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dihentikan sementara.

Menurut Kapolri, gencatan senjata ini dilakukan untuk menghormati Natal dan Tahun Baru di Papua.

“Gencatan senjata karena Natal dan Tahun Baru. Masyarakat di sana sangat menghargai gereja pada Natal atau Tahun Baru. Boleh dikatakan, umumnya, udahlah sama-sama nggak boleh main gitu. Sepanjang sana (KKB) nggak ribut, jangan dululah kita ngejar-ngejar,” ujar Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Menurut Tito, setelah tahun baru, Polisi akan bergerak lagi mengejar KKB yang beberapa waktu lalu telah menembak mati puluhan pekerja proyek Trans Papua.

“Entar kalau sudah selesai tahun baru baru, kita kejar lagi. Karena Natal dan Tahun Baru itu situasinya sangat sensitif,” tegasnya.

Kapolri menjelaskan, kalau Natal dan Tahun Baru tetap dilakukan operasi atau langkah-langkah penegakan hukum yang keras apalagi ada korban, maka mudah sekali digoreng isunya oleh KKB.

“Jadi yang kita lakukan sekarang adalah kita tetap melakukan langkah-langkah soft atau lembut. Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat. Seperti kemarin ada kegiatan-kegiatan Natal bersama di sana,” jelasnya.

Menurut Tito, yang dilakukan sekarang adalah perang merebut simpati publik, siapa yang berhasil merebut simpati publik, maka, dia akan menang.

“Jadi sepanjang kita bisa merebut simpati publik disana, kita akan menang. Kelompok ini ada, tapi lama-lama akan menghilang sendiri sama seperti di Aceh. Sebaliknya kalau kita bertindak keras, kita menang di battle (perang) tapi kita sebenarnya berbahaya bisa kalah dengan menunjukkan kemenangan,” kata Kapolri.‎

Jadi, kata Tito, menang dengan seolah-olah kalah di lapangan, tapi publik memberikan simpati kepada aparat Polri dan TNI.

“Strategi besar intinya tetap kita lakukan pengejaran tapi jangan terlalu banyak ekspose atau ditampilkan. Yang diekspose proyek trans Papua yang dibangun. Itu Kasihan orang membangun jembatan untuk kepentingan rakyat Papua sendiri kok dibunuh. Ini mereka kejam dan seterusnya. Meskipun apapun alasannya, penggunaan kekerasan tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.

Kapolri menegaskan kalau saat ini ada perang propaganda, dan media kalau sadar juga telah masuk dalam genderang perang propaganda ini, sehingga harus hati-hati.(faz/dim/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 30 November 2024
33o
Kurs