Jalan Tol Gempol-Pasuruan yang dikelola PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP) kini punya akses yang terhubung langsung dengan Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) untuk memperlancar distribusi barang dan jasa antarwilayah.
Jalan Tol Gempol-Pasuruan yang membentang sepanjang 34,15 kilometer dari daerah Gempol hingga Pasuruan di Jawa Timur itu punya 4 gerbang tol (GT) pelayanan transaksi yaitu GT Bangil, GT Rembang, GT Pasuruan, dan GT Grati.
Salah satu gerbang tol yang bersinggungan langsung dengan Kawasan Industri PIER yaitu GT Rembang di KM 789+000.
Widiyatmiko Nursejati Dirut PT JGP menjelaskan, adanya GT Rembang itu untuk menopang Kawasan Industri terbesar di Jawa Timur seluas 356 hektar dengan tenan bertaraf internasional dan mendukung transaksi ekspor-impor.
“Kehadiran GT Rembang yang langsung menghubungkan kota-kota sekitar Pasuruan dengan Kawasan Industri PIER diharapkan bisa membantu kelancaran kegiatan industri dan mobilitas logistik berskala domestik dan internasional sehingga bisa menjadi motor penggerak perekonomian, khususnya di daerah Pasuruan dan sekitarnya,” ujar Widiyatmiko.
GT Rembang mempunyai 3 gardu layanan transaksi Entrance dan 3 gardu Exit yang dilengkapi Gardu Tol Otomatis (GTO) Multi sebanyak 4 unit untuk memberikan pelayanan khusus bagi kendaraan Golongan II hingga Golongan V seperti truk container dan trailer.
Komposisi gardu di gerbang ini sengaja dirancang untuk mendukung kenyamanan transaksi jenis kendaraan besar yang berlalu lalang keluar masuk kawasan industri melalui gerbang tol PIER.
Selain itu, Widiyatmiko menjelaskan, keuntungan keberadaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan ini bermanfaat bagi sektor mikro, kecil dan menengah.
“Jalan Tol Gempol-Pasuruan juga menjadi salah satu jalur alternatif dalam memperlancar roda perekonomian bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama di Kawasan Mebel Bukir, Pasuruan yang berjarak sekitar 1 Km dari Exit GT Pasuruan,” ujarnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.
Kawasan Bukir merupakan Kawasan sentra industri UMKM yang memproduksi berbagai macam jenis mebel dengan bahan baku terbuat dari kayu jati di daerah Pasuruan, Jawa Timur.
Sebagai gambaran dalam mempersingkat waktu tempuh, Widiyatmiko mengatakan, perjalanan dari Pasuruan menuju Pelabuhan Tanjung Perak via jalan tol bisa ditempuh selama kurang lebih 1 jam jika dibandingkan dengan via jalan non tol yang sekitar 2 jam, atau menghemat waktu sekitar 50 persen.
“Tentunya diharapkan efisiensi waktu ini dapat dirasakan oleh semua pihak, baik pelaku industri besar, menengah, maupun bagi pengguna jalan lainnya,” kata Widiyatmiko.(tin/den)